Janji Anas-Ganjar-Prabowo: Berat, Tak Solutif & Gak Konkret

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
13 September 2023 08:40
Cover Artikel, Pilpres 2024
Foto: Ilustrasi Capres 2024 (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bakal calon presiden (capres) mulai menebar janji politik. Sayangnya janji-janji tersebut dinilai berat, belum konkret dan bersifat jangka pendek alias tidak solutif.

Contohnya, Prabowo Subianto mulai mengumbar sejumlah janji, termasuk makan gratis bagi seluruh pelajar Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut dalam konsolidasi partai. Janji tersebut terangkum dalam "Program Best Results Fast 2024-2029".

"Rencana kita memberi makan siang dan minum susu gratis untuk semua murid di sekolah, di pesantren, anak-anak balita, dan bantuan gizi untuk ibu hamil," ungkap Prabowo di hadapan kader Partai Bulan Bintang (PBB) dalam acara Konsolidasi Zona III di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dikutip Rabu (13/9/2023).

Janji Prabowo memberi makan gratis kepada seluruh siswa Indonesia bukanlah hal baru. Dalam debat dan kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2019 pun, Prabowo menjadikan program tersebut sebagai kampanye.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai janji Prabowo yang ingin berfokus pada program perlindungan sosial itu hanya solusi jangka pendek.

Dia mengatakan Prabowo seharusnya lebih berfokus untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas untuk membantu orang miskin memperoleh kerja. "Program yang lebih bagus untuk mereka adalah penciptaan lapangan kerja," ujar Tauhid.

Direktur Center of Economics and Law Studies Bima Yudhistira berpendapat Prabowo masih punya hutang untuk menjelaskan lebih detail soal program kerjanya yang diklaim pro rakyat seperti Jokowi. Dia mengatakan Prabowo bersama timnya harus menjelaskan dari mana sumber biaya untuk pelaksanaan kebijakan itu. Sebab kalau tidak, justru akan menjadi blunder karena pengusaha akan khawatir pajaknya bakal dinaikkan. "Ini justru bisa jadi blunder," ujar dia.

Lebih lanjut, Bhima mengungkapkan janji calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mustahil dilaksanakan.

Dia bahkan menyinggung soal keinginan Ganjar untuk menaikkan gaji guru menjadi Rp 30 juta. "Soal gaji guru Rp 30 juta itu absurd, lebih mimpi di siang bolong," kata Bhima, dikutip pada Rabu (13/9/2023).

Lantas, bagaimana dengan Anies Baswedan?

Bhima menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum memaparkan secara konkret program kerja yang ingin dijalankan. Dia menilai Anies selama ini lebih banyak mengkritik kebijakan Pemerintah Jokowi.

Dia menganggap kritik itu wajar, sebab koalisi Anies mengusung tema perubahan. Namun, Bhima belum melihat solusi yang ditawarkan Anies untuk membenahi pemerataan pembangunan di era Jokowi.

"Kritik itu yang kurang adalah bagaimana solusinya, rekomendasinya apa dan program aksinya apa," kata Bhima.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seru! Prabowo Sebut Ganjar Gubernur, Anies Profesor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular