
Mengintip 'Taeyangho', Kereta Super Bawa Kim Jong Un ke Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, melakukan lawatan ke Rusia. Kunjungannya itu untuk menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Mengutip sumber resmi yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Kyodo melaporkan Kim telah tiba di Khasan, pintu gerbang kereta utama ke Timur Jauh Rusia dari Korut, pada Selasa (12/9/2023) pagi. Kim dan Putin akan bertemu pada sore hari.
Dalam perjalanan ini, Kim memilih untuk menggunakan kereta api. Namun kereta api ini merupakan kereta pribadi dan bukan kereta biasa.
Pantauan AFP menyebut kereta itu berwarna hijau zaitun dan dihiasi dengan garis emas. Kereta buatan dalam negeri Korut ini juga memiliki beberapa fitur keamanan yang melindungi Kim dari serangan ledakan ataupun tembakan. Kereta yang dinamai Taeyangho yang berarti matahari itu memiliki julukan lain, yakni Benteng Bergerak.
"Ini dilengkapi dengan senjata serang dan helikopter untuk melarikan diri jika terjadi keadaan darurat," kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel), seraya menambahkan bahwa karena beratnya semua peralatan tambahan, kendaraan tersebut hanya bergerak dengan kecepatan sekitar 60 km per jam.
Kim sendiri dikenal seringkali memilih perjalanan dengan kereta dibandingkan pesawat. Ini termasuk perjalanannya ke Beijing pada tahun 2018 hingga perjalanan 60 jam ke Hanoi untuk menghadiri pertemuan puncak dengan presiden AS saat itu Donald Trump.
Kecintaan terhadap lokomotif ada dalam keluarga. Ayah Kim, Kim Jong Il, dikenal karena ketakutannya terhadap penerbangan, sehingga membatasi perjalanan luar negerinya hanya pada perjalanan darat ke China dan Rusia dengan kereta lapis baja.
Kim Jong Il bahkan pernah naik kereta dari Pyongyang ke Moskow pada tahun 2001. Lawatan itu merupakan perjalanan maraton sepanjang 20.000 kilometer yang memakan waktu sekitar 24 hari.
"Namun, kereta tersebut penuh dengan lobster segar dan sekotak anggur merah Bordeaux dan Burgundy Prancis," menurut keterangan pejabat Rusia Konstantin Pulikovsky, yang juga berada di dalam kereta.
Sementara itu, selain kecintaan, kereta juga memiliki keunggulan dibandingkan pesawat terbang, terutama saat mendapatkan serangan. Pasalnya, perjalanan kereta lebih susah ditebak.
"Jika sebuah pesawat yang membawa Kim diserang, peluang keselamatan akan berkurang secara signifikan," tambah Kementerian Unifikasi Korsel.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Sumpah Setia kepada Putin, Dukung Rusia 100%
