
Penampakan China Hancur Lebur, Mobil Mewah Jadi Rongsokan
Hujan sisa topan Haikui membanjiri kawasan selatan dan mengguyur China selama tujuh hari. Ini membuat bencana muncul, mulai dari banjir hingga tanah longsor.

Seorang pria membersihkan rumah usai hujan yang tersisa dari bekas topan Haikui, yang kini menjadi badai tropis, membasahi Tiongkok selatan selama hari ketujuh ketika awan badai yang bergerak lambat melayang dari Guangdong di pesisir pantai ke Guangxi, membanjiri daerah dataran rendah, memblokir jalan, dan menjebak penduduk. (REUTERS/Aly Song)

Di wilayah Bobai, Guangxi, tim penyelamat telah berhasil mengevakuasi ribuan warga sejak Minggu malam (10/9/2023). Air setinggi 2 meter membuat penduduk yang tinggal di rumah daerah rendah terjebak. Hujan berat diperkirakan berlanjut beberapa hari. (REUTERS/Aly Song)

Sebelumnya topan Haikui lemah jadi badai tropis setelah hantam Fujian pada (5/9). Sisa sirkulasinya banjiri Shenzhen ini menjadikan hujan terberat sejak 1952, badai itu menjadikan sejarah Hong Kong mengalami badai terburuk dalam 140 tahun. (cnsphoto via REUTERS)

Para ilmuwan memperingatkan topan di Cina semakin intens dan jalur semakin rumit diprediksi berdampak meningkatkan risiko bencana, termasuk di kota pesisir seperti Shenzhen yang memiliki pertahanan banjir yang kuat. (REUTERS/Aly Song)

Dampak dari banjir itu memperlihatkan seorang pria mengendarai skuter listrik yang melewati sebuah mobil mewah yang penuh lumpur dan puing-puing membanjiri kota Tangxia di Dongguan, provinsi Guangdong. (REUTERS/Aly Song)

“Topan yang bergerak jauh ke daratan berdampak pada wilayah yang secara historis kurang terkena curah hujan lebat dan angin kencang, seringkali memiliki ketahanan bencana yang lebih rendah, sehingga menyebabkan kerugian yang lebih parah,” kata Shao Sun, ahli iklim di Universitas California. (REUTERS/Aly Song)

Jalan-jalan di Xian, kota barat laut dengan populasi sekitar 13 juta jiwa, dengan cepat terendam air pada hari Senin. Video di media sosial memperlihatkan mobil dan sepeda motor terseret arus banjir yang deras. (REUTERS/Aly Song)