RI Gandeng ASEAN Buang Dolar, Ini Komentar Pengusaha

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
12 September 2023 11:20
Ilustrasii Dollar AS (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasii Dollar AS (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan masih ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh para pengusaha dalam mengikuti kebijakan Local Currency Transaction (LCT).

LCT merupakan kebijakan yang disepakati oleh Indonesia dan sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang dan Tiongkok untuk menggunakan mata uang lokal dalam melakukan transaksi lintas negara.

"LCT ini tujuannya baik, agar kita tidak tergantung dollar, tapi secara psikologis dollar tetap suatu keinginan para eksportir maupun importir," kata Benny dalam acara CNBC Indonesia, My Money pada Selasa (12/9/2023).

Benny mengatakan para eksportir dan importir saat ini masih menggunakan dollar sebagai acuan harga untuk melakukan transaksi. Setelah itu, kata dia, barulah para pengusaha menghitung harga tersebut dengan mata uang masing-masing negara.

"Jadi kita tetap memberikan harga atau menerima harga dari kolega dagang kita dalam bentuk dollar, baru nanti diterjemahkan dalam bentuk mata uang masing-masing," ujar Benny.

Benny berharap ke depan para pengusaha akan terus mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Dia berharap pemerintah akan memberikan kemudahan dalam mengurus administrasi untuk mekanisme pembayaran ini.

"Kami harap bisa dilakukan melalui digital, sehingga tidak harus secara fisik kami menemui bank yang ditunjuk sebagai agen pelaksana LCT ini," kata dia.

Dia mengatakan para pengusaha memang masih menghadapi sejumlah tantangan dalam menerapkan mekanisme pembayaran yang relatif baru ini.

Dia mencontohkan masih banyak kolega bisnis para pengusaha Indonesia di luar negeri yang menggunakan dollar sebagai acuan harga. Dengan demikian, pengusaha Indonesia terpaksa juga harus menggunakan dollar Amerika Serikat sebagai acuan dalam melakukan impor.

Selain itu, Benny mengatakan para pengusaha juga masih belajar untuk memperhatikan mata uang negara yang meneken perjanjian LCT ini. "Karena perubahan nilai tukar itu setiap hari dan bisa berkali-kali," kata dia.

Dia berharap volume transaksi menggunakan LCT akan bisa terus meningkat ke depannya. "Memang cukup besar progresnya, tapi kalau dari total ekspor masih jauh ya," katanya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Sudah Buang-buang Dolar AS, Bos BI Beberkan Data Terbaru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular