
3 Hari Berkabung, Jerit Tangis Korban Gempa Maroko Pecah
Gempa dahsyat Maroko meluluhlantahkan sejumlah bangunan dan menelan lebih dari 2000 jiwa tewas. Ini menyisakan pilu duka mendalam bagi para korban.

Seorang pria Mohamed Sebbagh berusia 66 tahun berdiri di depan rumahnya yang hancur pasca gempa mematikan, di Amizmiz, Maroko. (REUTERS/Nacho Doce)

Maroko mengumumkan tiga hari berkabung nasional menyusul gempa bumi dahsyat magnitudo 6.8 mengguncang barat daya negara tersebut hingga menewaskan lebih dari 2 ribu jiwa. Seorang ibu terlihat menangis histeris pasca gempa. (REUTERS/Hannah McKay)

Maroko terus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa yang terjadi pada Jumat. Penduduk desa terus menggali dengan tangan, sekop, dan dengan alat yang ada untuk menemukan korban yang selamat, sementara tim penolong kesulitan membawa peralatan berat. (REUTERS/Nacho Doce)

Menurut data resmi jumlah korban tewas menapai 2.122 orang. Sedangkan korban luka lebih dari 2.400 orang, banyak di antaranya mendapatkan luka serius. (REUTERS/Hannah McKay)

Terdapat dua desa yang berada di provinsi Al-Haouz, lokasi pusat gempa, yang paling banyak menderita kematian, yaitu 1.351 orang. Menurut televisi publik Maroko, lebih dari 18 ribu keluarga terkena dampak bencana ini di Al-Haouz. (REUTERS/Hannah McKay)

Otoritas Maroko mengatakan jumlah korban masih akan terus bertambah menyusul masih banyak data korban yang hilang belum ditemukan. Selain itu, masih banyak bangunan-bangunan yang roboh dan belum tersisir tim SAR. (REUTERS/Hannah McKay)

Berbagai pemimpin dan tokoh dunia telah mengucapkan belasungkawa atas tragedi ini. Bantuan internasional juga mulai berdatangan ke Maroko. Selain itu Raja Mohammed VI juga memerintahkan "perawatan segera orang-orang yang menderita, khususnya anak yatim dan kelompok rentan". (REUTERS/Hannah McKay)