Belanda Demo Besar-besaran, 3.000 Orang Ditangkap
Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi besar mengguncang Belanda, Sabtu hingga Minggu. Dalam aksi unjuk rasa itu, polisi menahan hampir 3 ribu orang pendemo.
Mengutip Reuters, aksi tersebut dilakukan untuk memprotes pemerintah untuk industri bahan bakar fosil. Ratusan pengunjuk rasa nampak berbaris di jalan raya A12 menuju Den Haag pada Minggu dan mengabaikan peringatan untuk tidak memblokir arteri lalu lintas utama menuju kota yang menjadi pusat pemerintahan Belanda itu.
Aksi ini mengikuti aksi hari sebelumnya. Pada Sabtu sekitar 2.400 pengunjuk rasa ditahan karena sekitar 10.000 aktivis memblokir jalan raya yang sama selama beberapa jam.
Extinction Rebellion, yang menyelenggarakan acara tersebut, mengatakan para pengunjuk rasa akan mencoba memblokir jalan raya setiap hari. Ini berlakuĀ sampai pemerintah Belanda berhenti menggunakan dana publik untuk mensubsidi industri minyak dan gas.
"Ini jauh lebih besar dibandingkan kita semua. Ini menyangkut seluruh dunia," kata aktivis Yolanda de Jager, kepada Associated Press (AP), dikutip Senin (11/9/2023).
Para aktivis mengacungkan poster bertuliskan "Subsidi Bahan Bakar Fosil Itu Tidak Keren". Mereka memperingatkan bahwa suhu ekstrem yang terjadi di seluruh dunia pada musim panas ini adalah pertanda masa depan jika bahan bakar fosil tidak segera ditinggalkan.
Sebuah laporan awal pekan ini merinci 37,5 miliar euro subsidi semacam itu di Belanda. Ini terutama diarahkan pada industri yang terkait dengan sektor pelayaran.
Extinction Rebellion sendiri mengancam akan terus melakukan protes hingga pemerintah Belanda berhenti menggunakan uang rakyat untuk mensubsidi industri minyak dan gas.
"Tidak peduli apa pun yang diperintahkan dewan kota Den Haag kepada polisi, kami akan tetap tinggal atau kembali setiap hari," kata Extinction Rebellion Belanda di situsnya.
"Itu akan dilakukan sampai pemerintah memenuhi permintaan kami: segera mengakhiri semua subsidi bahan bakar fosil," tambahnya.
(sef/sef)