
Anies, Prabowo, Ganjar Mulai Umbar Janji: Isinya Cerita Lama

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga kandidat calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mulai menebar janji kampanye menuju Pilpres 2024. Prabowo menjadi capres yang lebih dulu curi start dengan mengungkapkan banyak rencananya bila berhasil menjadi presiden.
Janji Prabowo terangkum dalam 'Program Best Results Fast 2024-2029'. Dalam program itu, capres dari Koalisi Indonesia Maju ini salah satunya menjanjikan pemberian bantuan perbaikan gizi untuk ibu hamil dan anak. Prabowo janji akan memberi makan siang dan susu gratis untuk murid sekolah, pesantren balita dan ibu hamil.
"Rencana kami memberi makan siang dan minum susu gratis untuk semua murid di sekolah, di pesantren, anak-anak balita, dan bantuan gizi untuk ibu hamil," kata Prabowo dalam acara Konsolidasi Zona III di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sumatera Barat, dikutip Minggu (10/9/2023).
Selain bantuan perbaikan gizi, Prabowo berkomitmen melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo yang pro rakyat. Kebijakan itu di antaranya, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, dan Program Keluarga Harapan. Prabowo juga menyinggung mengenai perlunya kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan Polri untuk memberantas korupsi. Dia meyakini praktek korupsi terus terjadi karena kesejahteraan para penyelenggara belum terpenuhi.
Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo punya janji-janji yang mirip dengan Prabowo yaitu melanjutkan program Jokowi. Ganjar misalnya berjanji untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara. "Kalau orang kita berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia," kata dia di Makassar Maret lalu, seperti dikutip dari Detik.com.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar juga mengatakan akan melanjutkan upaya pemberantasan korupsi. Dia mengatakan selama menjabat Gubernur Jawa Tengah, dirinya punya tagline 'Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi' yang berarti tidak korupsi dan tidak menipu.
Terbaru, Ganjar dalam sesi wawancara bersama Rheinald Kasali menyebutkan punya Impian untuk menaikkan gaji guru. Dia memperkirakan gaji yang layak untuk seorang guru adalah Rp 30 juta, sementara untuk guru yang baru mulai mengajar adalah Rp 10 juta. Dia mengaku miris dengan kondisi ekonomi para guru yang pas-pasan.
Adapun capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan belum secara terang menjabarkan program kerjanya. Kerap dianggap sebagai antitesa Jokowi, Anies kerap menyoroti kebijakan ekonomi mantan Wali Kota Solo itu. Wabil khusus soal pemerataan pembangunan.
Anies bilang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi harus bisa dilakukan secara setara dan merata sehingga semua masyarakat bisa merasakan efek pertumbuhan ekonomi tinggi. "Semua unsur masyarakat Indonesia harus mendapatkan manfaat yang cukup dari pertumbuhan perekonomian," kata Anies Juli lalu seperti dikutip dari detik.com.
Anies juga pernah menjawab soal kelanjutan pembangunan IKN apabila terpilih menggantikan Jokowi. Anies bersikap diplomatis dengan mengatakan apabila sebuah kebijakan didasarkan atas rencana yang baik dan berdampak luas ke masyarakat, maka kebijakan itu pasti akan mendapat dukungan. Sebaliknya, bila tidak jelas siapa yang mendapat manfaat, maka pelaksanaan kebijakan itu membutuhkan 'otot politik' untuk terlaksana. "Sesuatu yang punya dasar kuat dan baik dirasakan masyarakat dengan sendirinya akan menggelinding," ujarnya.
Program 3 Capres Vs Program Jokowi
Presiden Jokowi semasa kampanye Pilpres 2019 hingga menjabat sebagai presiden untuk periode kedua 2019-2024 telah memiliki dan menjalankan sejumlah program terkait pemberantasan korupsi, kesejahteraan dan pemerataan ekonomi. Program-program tersebut tak jauh berbeda dengan yang telah disampaikan oleh para 3 kandidat capres yang akan berkompetisi menggantikannya.
Pada masa kampanye 2019, Jokowi mengajukan program infrastruktur yang bertujuan mempercepat pemerataan pembangunan. Pemerataan pembangunan juga didorong dengan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru dan mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang melibatkan swasta, BUMN, maupun BUMD.
Untuk kesejahteraan dan bantuan perbaikan gizi, pemerintah Jokowi dari tahun ke tahun menganggarkan triliunan rupiah untuk dana perlindungan sosial (perlinsos). Pemerintah Jokowi menganggarkan dana perlindungan sosial hingga Rp 493,5 triliun dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2024. Jumlah tersebut lebih tinggi dari anggaran Perlinsos 2023, yakni Rp 476 triliun.
Dana tersebut nantinya akan dipakai untuk penyelenggaraan kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) hingga pengentasan gizi buruk atau stunting.
"Ini karena komitmen turunkan kemiskinan ekstrim dan berbagai kegiatan untuk dukung, terutama keluarga yang berpendapatan 40% terbawah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Agustus lalu.
Sebelum Prabowo dan Ganjar berjanji menaikkan gaji PNS, Jokowi telah melakukannya lebih dulu. Dalam RAPBN 2024, Jokowi mengusulkan gaji aparatur sipil negara naik 8% tahun depan. Dia juga mengusulkan kenaikan gaji pensiunan sebesar 12%. Jokowi mengatakan peningkatan kesejahteraan itu diperlukan untuk mereformasi birokrasi.
"Perbaikan kesejahteraan, tunjangan dan remunerasi ASN dilakukan berdasarkan kinerja dan produktivitas," kata dia dalam rangka Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, (16/8/2023).
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Kesal Rp 6 M Anggaran Stunting Dipakai Dinas & Rapat
