Ukraina Kecewa dengan KTT G20, Ini Biang Keroknya..

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Minggu, 10/09/2023 10:15 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo duduk bersama Presiden AS Joe Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di India. (Instagram @Jokowi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina menyatakan kekecewaannya terhadap KTT G20 yang diselenggarakan di India, Sabtu (9/9/2023). Hal ini disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko.

Dalam pernyataannya, kekecewaan Ukraina disebabkan oleh melunaknya poin-poin dalam kesepakatan KTT G20 terkait serangan Rusia ke wilayahnya. Ia bahkan mengatakan kesepakatan itu tidak dapat dibanggakan.

"Pada saat yang sama, G20 tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan mengenai agresi Rusia terhadap Ukraina. Tentu saja, partisipasi pihak Ukraina akan memungkinkan para peserta untuk lebih memahami situasi," ujarnya dikutip CNN.


Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi telah mengungkapkan poin-poin kesepakatan KTT G20. Amitabh Kant, perwakilan G20 India, mengatakan ada "konsensus 100% dari semua negara" pada 83 paragraf dalam deklarasi tersebut.

Namun terdapat pelemahan yang nyata mengenai peran Rusia dalam perang Ukraina dibandingkan tahun lalu. Semua referensi tentang Rusia, agresi Rusia, dan penarikan diri Rusia sehubungan dengan perang di Ukraina yang tercantum dalam pernyataan bersama tahun lalu pada KTT G20 di Bali telah dihapus.

Berbeda dengan Ukraina, pihak Moskow menyambut baik kesepakatan ini. Rusia mengatakan deklarasi tersebut "seimbang".

Hari Seshasayee, peneliti tamu di Observer Research Foundation, mengatakan rujukan terhadap perang tersebut "jauh lebih netral" dibandingkan Deklarasi Pemimpin G20 Bali karena tidak ada penyebutan Rusia dalam konteks perang tersebut.

Sebaliknya, pernyataan terakhir mengacu pada bahasa yang digunakan di badan-badan PBB ketika menyatakan, "semua negara harus menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan untuk mengupayakan akuisisi wilayah yang bertentangan dengan integritas dan kedaulatan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun."

"G20 bukanlah platform untuk menyelesaikan masalah geopolitik dan keamanan dan bahwa G20 pada dasarnya adalah platform ekonomi. Ini melemahkan pengaruh geopolitik yang sejauh ini diberikan New Delhi pada kelompok tersebut," tambahnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah