KTT ASEAN 2023

Di Jakarta, Sekjen PBB Warning "Malapetaka" Baru Bumi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 September 2023 15:30
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di KTT ASEAN, Kamis, (7/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo
Foto: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di KTT ASEAN, Kamis, (7/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyinggung "malapetaka" baru dunia di sela-sela konferensi pers KTT ke-43 ASEAN di JCC, Kamis (7/9/2023). Hal ini terkait cuaca ekstrem akibat pemanasan global.

Ia menyebut iklim bumi sedang krisis. Selama Juni, Juli hingga Agustus bumi mengalami suhu terpanas bahkan rekor.

"Planet kita memasuki musim panas, mussif panas yang mencapai rekor," katanya.

"Pemimpin dunia harus bergerak untuk mencari solusi," tambahnya.

Ia mengatakan belum terlambat bagi pemimpin dunia mengatasi apa yang ia sebut "climate chaos". Menurutnya waktu yang ada tidak banyak dan kita tak boleh terlambat.

"Ini waktunya untuk bekerja sama di bidang transisi energi," ujarnya.

Pada 2030, kenaikan suhu bumi diproyeksikan akan melampaui 1,5 derajat. Pada 2100, IPCC (Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim) memprediksi laju pemanasan global mencapai 1,8 derajat celcius dan setengah populasi manusia akan hidup di tengah kepanasan dan kelembaban ekstrem.

Panas dan kelembaban ekstrim ini akan melanda sejumlah negara. Mulai dari Asia Tenggara, sebagian Brasil hingga negara-negara di Afrika Barat.

Sekarang, pemanasan global juga telah dirasakan di Bumi. Suhunya telah melampaui 1,2 derajat Celcius lebih panas dari masa pra-industri.

Di sisi lain, es di wilayah Antartika diketahui terus mencair. Catatan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) pada 27 Juni 2023 lalu, luas laut es-nya hampir 2,6 juta kilometer persegi atau di bawah rata-rata sepanjang tahun ini.

Luas tersebut 20 kali dari luas Pulau Jawa. Pulau tersebut memiliki luas sekitar 128.297 km persegi.

Saat ini, Antartika masuk ke musim dingin, seharusnya pertumbuhan es laut lebih cepat. Namun ternyata tidak terjadi seperti periode serupa pada tahun-tahun sebelumnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Pemimpin Negara Tiba di Jakarta Hadiri KTT ASEAN

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular