ASEAN INDO-PACIFIC FORUM 2023

Ini Solusi PLN Masifkan dan Atasi Kesenjangan Energi Bersih

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
06 September 2023 17:07
Dirut PLN Darmawan Prasodjo dalam Sesi Pleno AIPF subtema I: Infrastruktur Ramah Lingkungan dan Rantai Pasokan yang Tangguh. (Tangkapan Layar Youtube KEMENTERIAN BUMN RI)
Foto: Dirut PLN Darmawan Prasodjo dalam Sesi Pleno AIPF subtema I: Infrastruktur Ramah Lingkungan dan Rantai Pasokan yang Tangguh. (Tangkapan Layar Youtube KEMENTERIAN BUMN RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Cita-cita memenuhi sasaran net zero emission Indonesia pada 2060 tak lepas dari pemanfaatan energi bersih. Sayangnya, penggunaan energi baru terbarukan ini dirasakan belum merata untuk memenuhi kantong-kantong permintaan energi.

Lalu apa solusinya?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah mengungkap, bahwa Indonesia berencana membangun jaringan listrik raksasa antarpulau ramah lingkungan di tahun 2025. Dengan teknologi super grid ini diyakini dapat mendukung upaya transisi energi bersih.

Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pemakaian sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT). Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan jaringan listrik super grid antarpulau ini sangat penting untuk dibangun sebagai solusi kesenjangan.

Pasalnya, di Indonesia sendiri, masih ada kesenjangan terkait penyebaran jaringan listrik bersih ini yang mana masih tersentral di Pulau Jawa. Transmisi kabel antarapulau satu dan yang lainnya dikatakan masih belum tersambung. Misalnya saja dari Sumatera ke Jawa, dan Jawa ke Kalimantan.

Bukan hanya soal interkonektivitas kabel yang belum baik, namun juga ada kesenjangan dalam hal tenaga kerja dengan skill set tertentu, base load, dan persebaran sumber energi terbarukan seperti energi hydro and geothermal.

"Oleh karena itu, kita menghadapi ketidaksesuaian di daerah terpencil tersebut dengan lokasi setiap pusat kebutuhan di wilayah lain di Pulau Jawa. Jadi kita perlu membangun jalur transmisi yang ramah lingkungan," ujar Darmawan dalam ASEAN Indo-Pacific Forum 2023 di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Darmawan pun mengatakan, tujuan super grid Indonesia ini bisa menjadi semangat untuk negara-negara ASEAN demi tumbuh bersama dalam mencapai dan menyediakan pasokan energi yang kuat, serta energi yang lebih andal.

"Kita harus mengatasi kompleksitas kesulitan teknis dalam membangun jalur transmisi melintasi jalur transmisi perbatasan, dari Laos, ke Vietnam, Kamboja, Malaysia hingga Singapura, hingga Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut, dia tidak menampik bahwa mimpi besar demi kemakmuran ASEAN ini memerlukan investasi dalam jumlah besar.

Diketahui, pendanaan untuk membangun super grid dalam negeri bisa didapatkan dari Asian Development Bank (ADB) yang mana pembiayaan tersebut akan dibagi antara negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana belum lama ini di kesempatan terpisah. Menurutnya, pembiayaan oleh ADB itu juga didukung oleh ASEAN Centre of Energy (ACE).

Dia menilai hal tersebut merupakan kolaborasi pendanaan yang sangat baik dalam mendukung Indonesia untuk membangun super grid dalam negeri.

"ADB di-support oleh ACE, think-tank ASEAN untuk energi. Jadi ini kolaborasi yang sangat baik. ACE berkomunikasi dengan masing-masing negara. Kita tidak akan menyeragamkan dari sisi financing untuk masing-masing negara," bebernya.

Dengan begitu, dia mengklaim semua negara ASEAN sepakat dengan skema pendanaan yang disokong oleh ADB dan ACE. Namun memang Dadan menekankan tidak bisa skema pendanaan yang sama diterapkan untuk semua negara di ASEAN, sehingga tiap negara memiliki skema pendanaannya tersendiri. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pertamina Beberkan 3 Agenda Penting dalam Transisi Energi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular