Internasional

"Huru-Hara" G20 India, Pemerintah Modi Dicap Kejam, Kenapa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 06/09/2023 10:10 WIB
Foto: G20 di India. (Hindustan Times via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - KTT G20 sebentar lagi akan dilaksanakan di India. Pemimpin dari 20 negara besar dunia, termasuk Indonesia, akan berkumpul di New Delhi untuk membahas penyelesaian atas isu-isu global terkini.

Di balik gelaran tingkat tinggi tersebut, KTT G20 India menyimpan sisi lain yang berbeda. "Huru-hara" muncul dari warga yang tempat tinggalnya tergusur oleh proyek yang mengakomodir KTT tersebut.


Salah satunya adalah Devi. Ia menjadi salah satu dari puluhan ribu warga paling terpinggirkan di New Delhi yang diusir dari rumah mereka menjelang pertemuan G20, ketika pihak berwenang memulai upaya pembongkaran massal di lingkungan sekitar kota.

Devi, yang berasal dari daerah Pragati Maidan, kini terpaksa tinggal di tenda darurat di trotoar terdekat, tanpa terhindar dari teriknya musim panas. Ia mengatakan tidak ada seorang pun yang membantunya menemukan tempat berlindung alternatif.

"Kami sangat marah, namun kemiskinan membuat kami tidak berdaya. Kami tidak bisa angkat bicara," kata Devi kepada CNN International, Selasa (5/9/2023).

Pemerintah India membenarkan pembongkaran tersebut dengan mengatakan bahwa bangunan tersebut "ilegal". Pemerintah bermaksud untuk memukimkan kembali beberapa komunitas yang terkena dampak.

Namun para aktivis mempertanyakan waktunya. Mereka mengklaim bahwa pembongkaran tersebut adalah bagian dari proyek "percantikan", sebuah kampanye untuk membersihkan kota dari pengemis dan daerah kumuh untuk mengesankan pejabat asing.

Citra India yang ingin diproyeksikan oleh Perdana Menteri (PM) Narendra Modi di G20 adalah salah satu negara adidaya modern, pemimpin negara-negara Selatan, dan suara bagi negara-negara miskin. Namun pemerintah dituduh menyembunyikan salah satu permasalahan negara yang paling mengakar dan abadi yakni kemiskinan

"Yang paling mengejutkan saya adalah India, negara bagian India, merasa malu dengan kemiskinan yang terlihat jelas," kata Harsh Mander, seorang aktivis sosial yang bekerja dengan keluarga tunawisma dan anak-anak jalanan.

"Mereka tidak ingin kemiskinan terlihat oleh orang-orang yang datang ke sini," tambahnya.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah India melakukan pembongkaran kawasan kumuh menjelang acara internasional berskala besar. Pada tahun 2010, ketika Kongres Nasional India yang kini menjadi oposisi berkuasa, pemerintah menggusur daerah kumuh menjelang Pesta Olahraga Persemakmuran.

Mander, seorang aktivis sosial, mengatakan tidak adil jika pemerintah menargetkan keluarga miskin yang tinggal di tanah yang tidak sah.

"Pemerintah tidak mengakui bahwa tindakan ilegal telah dilakukan terhadap orang-orang miskin ini. Itu karena kota ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada tempat bagi mereka untuk tinggal secara legal. Penghancuran dilakukan dengan sangat kejam," tambah Mander.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%