Kisah Gagalnya Putri Jokowi, Tak Lulus Seleksi PNS

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
05 September 2023 17:55
Cucu Jokowi, Kahiyang Ayu (Tangkapan layar Instagram)
Foto: Cucu Jokowi, Kahiyang Ayu (Tangkapan layar Instagram)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menceritakan tentang gagalnya putri Presiden Joko Widodo saat mengikuti seleksi CPNS. Hingga kini, sang putri kepala negara pun tak kunjung menjadi PNS.

Ini dia ceritakan saat memberikan contoh bagaimana proses seleksi CPNS pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah sangat transparan dan berbasis kompetensi.

Menurutnya, proses seleksi CPNS berbasis Computer Assisted Test (CAT) itu menjadi jawaban untuk melahirkan birokrat yang berkualitas dan berkelas dunia.

"Untuk birokrasi berkelas dunia terkait ASN presiden telah memberi contoh. Kita masih ingat di awal-awal dahulu Putri Presiden itu tes ASN tidak lolos," kata Anas dalam acara Town Hall Meeting BRIN di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

"Bahkan sampai sekarang putrinya tidak bisa jadi ASN karena pernah tes ikut CPNS sistem CAT tidak lolos. Presiden telah memberi contoh bagaimana transparansi dan akuntabilitas untuk tes ASN sejak periode beliau," tegasnya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi hanya memiliki satu putri, yakni Kahiyang Ayu. Adik dari Gibran Rakabuming Raka (Walikota Solo) dan kak dari Kaesang Pangarep itu pernah mengikuti seleksi CPNS di Solo yang digelar pada Oktober 2014.

Lain cerita dengan proses seleksi CPNS sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Anas mengklaim, saat itu para CPNS atau aparatur sipil negara (ASN) banyak yang masuk ke pemerintahan, khususnya pemerintahan daerah karena ada hubungan kekerabatan dengan birokrat.

"Ini berbeda dengan dulu isinya ASN di daearh itu PDAM, ponakan dan anak menantu karena tinggal isi siapa, formasinya enggak disesuaikan dengan kelulusannya. Jadi mau bikin formasi nunggu lulusan ponakannya jurusannya apa. Kalau enggak ASDP, anak saudara dan ponakan, sama aja. Ini dulu, tapi sekarang enggak bisa," ujar Anas.

Kendati begitu, Anas mengatakan, para birokrat di daerah tidak pernah kehilangan cara untuk merekrut sanak saudaranya sebagai pegawai pemerintahan.

Kini, mereka mengambil jalur dengan membuka rekrutmen tenaga non-ASN atau yang juga dikenal sebagai tenaga honorer.

"Maka ketika sekarang telah transparan numpuknya honorer, sekarang ini honorer ini sekarang yang banyak sekali. 2018 tinggal 446 ribu, mestinya tinggal 200 ribu saya masuk untuk memastikan penyelesaiannya seperti apa. Tertanya bukan tinggal 200 ribu tapi jadi tinggal 2,3 juta, ini problem," tutur Anas.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Honorer Diputus November 2023, Ini Rencana Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular