OSS Lelet Bak Avanza, Bahlil Minta Tambah Anggaran Rp800 M

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
04 September 2023 18:42
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat hadir Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKPM)
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat hadir Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Investasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan usulan tambahan anggaran sebesar Rp 875 miliar.

Tambahan anggaran ini telah diajukan dan disetujui Komisi VI DPR pada Juni 2023 tak terealisasi.

Padahal, tujuannya untuk menyempurnakan sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko dalam rangka mencapai target realisasi investasi sebesar Rp 1.600 triliun yang naik dari target pada 2023 sebesar Rp 1.400 triliun dan realisasi pada 2022 yang telah mencapai Rp 1.207 triliun.

Oleh sebab itu, Bahlil mengatakan, besaran pagu anggaran yang diperoleh Kementerian Investasi/BKPM pada 2024 tak mengalami perubahan dari nilai pagu indikator yang sebesar Rp 1,22 triliun.

Dengan begitu, dia menilai, rencana Kementerian Investasi untuk menyempurnakan OSS tahun depan akan sulit terealisasi.

"Kemarin kami ajukan dana tambahan Rp 800 miliar itu untuk membangun OSS dan karena enggak ada anggaran tambahan, maka OSS tidak akan bisa kita sempurnakan seperti apa yang diinginkan bapak ibu yang mulia untuk menjadi seperti mobil Mercy," kata Bahlil saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Dia pun memberikan perumpamaan sistem layanan OSS ke depan hanya akan seperti fitur mobil Avanza yang kecepatannya terbatas, tak bisa seperti mobil Mercedes Benz.

"Jadi OSS sekarang itu bayangannya mobil Avanza. Kalau Avanza jangan suruh lari 160 km per jam nanti terbalik di jalan tol atau jangan disuruh untuk memuat orang hidup nyaman dalam Avanza," tutur Bahlil.

"Kalau kita mau pakai mobil bagus, Mercy, lari 160 km pasti licin, dan stabilizernya pasti jalannya bagus," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dia meminta jajaran anggota dewan ke depannya tidak menyalahkan dirinya jika layanan investasi melalui OSS tidak semulus yang diharapkan.

Dia bahkan meminta supaya permasalahan untuk OSS ke depannya langsung ditanyakan Kementerian Keuangan yang memberi alokasi anggaran pada 2024 hanya Rp 1,22 triliun.

"Ini penting pimpinan jangan sampai dikirain menteri investasi enggak bisa memperjuangkan apa yang diharapkan rakyat lewat bapak ibu anggota dewan yang terhormat. Tanyakan pada Kementerian Keuangan kenapa itu tidak terjadi," tegas Bahlil.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Curhat Menteri Jokowi: Saya Capek Ngomong!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular