
Horor Festival Nevada AS, 70000 Orang Terjebak Lumpur-1 Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia - Festival Burning Man di Nevada, Amerika Serikat (AS) menjadi horor. Puluhan ribu pengunjung terjebak di tengah lumpur tebal setelah hujan deras, Minggu (3/9/2023).
Rekaman video menunjukkan bagaimana pengunjung mengenakan kostum berjuang melintasi lokasi basah berwarna abu-abu kecoklatan. Beberapa menggunakan kantong sampah sebagai sepatu darurat sementara banyak kendaraan terjebak.
Polisi pun mengatakan ada satu warga tewas. Namun belum ada rincian lebih lanjut.
Menurut AFP, hujan sebenarnya turun mulai Jumat di lokasi festival yang dihadiri sekitar 70.000 orang. Namun akibat terjangan hujan, bangunan untuk pesta dansa, instalasi seni, dan hiburan lainnya roboh.
Gerbang jalan masuk dan keluar dari lokasi Burning Man yang dinamai Black Rock City pun telah ditutup. Sebagian peserta mengaku harus berjalan kaki berjam-jam untuk mencapai jalan terdekat dan mencari tumpangan.
"Itu adalah pendakian sejauh enam mil (10 km) yang sangat mengerikan pada tengah malam melalui lumpur yang tebal dan licin, tapi saya berhasil keluar dengan selamat," kata pengacara Neal Katyal di media sosial, dikutip Senin.
"Sangat licin dan lumpurnya seperti semen dan menempel di sepatu bot Anda. Tidak seorang pun boleh mencobanya kecuali dalam kondisi yang baik dan menjadi bagian dari kelompok. Ini adalah kondisi yang berbahaya untuk didaki dan kemungkinan akan menjadi lebih buruk," tegasnya.
Para pengunjung festival juga kemungkinan pula akan terjebak dalam waktu lama. Beberapa mengatakan mereka kemungkinan tak bisa pulang hingga Selasa.
"Anda tidak bisa berjalan atau mengemudi. Layanan internet tidak tersedia atau tidak merata," pungkas seorang pemain sirkus bernama Christine Lee, di TikTok.
"Sepatu bot saya berukuran lima inci, dan lumpur menjadi lima inci sehingga saya seperti berada di atas panggung," tambah Lee.
Mengutip CNN International, Sersan Nathan Carmichael dari Kepolisian Pershing mengatakan bahwa kondisi area itu kini sulit. Ia mengatakan lumpurnya telah menempel pada manusia dan juga ban kendaraan sehingga menimbulkan kesulitan untuk bergerak.
Penyelenggara mendesak pengunjung festival untuk menghemat makanan, air dan bahan bakar, serta berlindung di tempat yang hangat dan aman. Mereka juga mengatakan bahwa Playa, lapangan terbuka besar tempat acara berlangsung, tidak dapat dilewati.
"Jaga tetanggamu, perkenalkan dirimu," tambah mereka.
Diluncurkan pada tahun 1986 di San Francisco, Burning Man bertujuan untuk menjadi acara yang berisi antara perayaan kebudayaan dan retret spiritual. Festival dengan banderol tiket ratusan dollar ini berpuncak setiap tahun dengan upacara pembakaran patung setinggi 40 kaki.
Acara ini telah diadakan sejak tahun 1990-an di Gurun Black Rock, kawasan lindung di barat laut Nevada. Ini juga sebagai bentuk komitmen penyelenggara untuk melestarikannya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merinding! Jutaan Jangkrik Kanibal Kepung Kota di AS Ini
