
Rusia Ngamuk, Putin Kerahkan 'Setan' Pembawa Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengatakan sistem senjata nuklir terbarunya, rudal balistik antarbenua Sarmat, kini sudah beroperasi.
"Kompleks strategis Sarmat telah ditempatkan dalam tugas tempur," kata Yury Borisov, direktur jenderal perusahaan antariksa negara Roscosmos, dikutip dari CNN International, Sabtu (2/8/2023).
Perangkat itu sedianya akan mulai bertugas tempur pada akhir 2022.
Sarmat akan menggantikan rudal Voevoda era Soviet, yang dikenal dengan sebutan NATO SS-18 "Setan," dalam persenjataan strategis Rusia. Sebagai penerus SS-18, Sarmat dijuluki "Setan II" di Barat.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Sarmat akan mampu mengirimkan banyak hulu ledak nuklir hingga ke benua Amerika dan akan "memperhatikan mereka yang mencoba mengancam Rusia."
Pada saat itu, para analis Barat mengatakan kepada CNN bahwa ancaman terhadap AS dan sekutunya dari Setan II "sangat rendah," dan bahwa pengujian senjata tersebut mungkin dimaksudkan untuk menyembunyikan kegagalan militer Rusia dalam perang di Ukraina.
Seperti SS-18, Sarmat dapat membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir yang ditargetkan secara independen dengan jangkauan hingga 18.000 kilometer (atau sekitar 11.185 mil), menurut Proyek Pertahanan Rudal di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Rudal ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pengganti rudal Voevoda.
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, menyamakan Setan II dengan "facelift" untuk SS-18 era Soviet, meskipun ia mengatakan "mungkin ada beberapa peningkatan di baliknya."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Bakal Kerahkan Rudal Setan, Perlawanan Ukraina Sia-sia?
