Zulhas Ungkap Restui Ekspor 'Narkoba' Kratom: AS Mau Beli

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
01 September 2023 06:20
Tanaman Kratom. (Dok. Detikcom/Yudistira Imandiar)
Foto: Tanaman Kratom. (Dok. Detikcom/Yudistira Imandiar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas terang-terangan bakal membuka keran ekspor tanaman herbal Kratom. Usut demi usut, tanaman Kratom ini ditetapkan BNN RI sebagai New Psychoactive Substances (NPS) di Indonesia.

NPS adalah jenis zat psikoaktif baru yang ditemukan namun regulasinya belum jelas atau masih dalam proses. Dengan masuknya Kratom ke dalam salah satu jenis NPS, maka penanganan penyalahgunaan Kratom perlu menjadi perhatian.

Kratom juga direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam narkotika golongan I dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Disebutkan, penggolongan ini didasarkan pada efek Kratom yang berpotensi menimbulkan ketergantungan dan sangat berbahaya bagi kesehatan, 13 kali lebih berbahaya dari morfin.

Zulhas mengungkapkan alasan dia tak keberatan Kratom diekspor adalah karena permintaan dari Amerika Serikat (AS).

"Kemarin ada produk tumbuhan Katom. Orang AS datang, kami mau beli ini (Kratom), (mereka tanya) bisa gak? bisa saja. Kan belum dilarang," kata Zulhas dalam sambutannya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Kamis kemarin (31/8/2023).

Tanaman Kratom. (Dok. metrokota.bnn)Foto: Tanaman Kratom. (Dok. metrokota.bnn)
Tanaman Kratom. (Dok. metrokota.bnn)

Zulhas mengatakan tidak peduli apabila penggunaan dari tanaman Kratom itu nantinya disalahgunakan. Yang terpenting, menurutnya, petani Indonesia bisa diuntungkan dari adanya ekspor Kratom ke AS.

"Kalau penggunaannya salah kan bukan kita yang salah, yang sana, yang penting petani dapat dolar, senang, makmur gak apa-apa," ujarnya.

Zulhas mengatakan, kalaupun nantinya ada permintaan tumbuhan Kratom dari negara lain, Indonesia siap memasok. Sebab, aturan ataupun pelarangannya belum ditetapkan.

"Saya setuju saja kalau ada yang mau ekspor, capitalnya kan bisa panen dolar kan. Nanti terima kasih sama Mendag. Kalau nanti ada yang sakit bukan urusan kita. Katanya buat obat kenapa dimakan," tukasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular