Jokowi Tak Main-Main Perangi Inflasi, Ternyata Caranya Begini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
31 August 2023 18:07
Presiden Joko Widodo Saat memberikan pidato dalam rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi 2023. (Tangkapan Layar Youtube BI)
Foto: Presiden Joko Widodo Saat memberikan pidato dalam rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi 2023. (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan cara pemerintah untuk menjaga inflasi daerah. Melihat pada akhir tahun target inflasi 3% plus minus 1% dan diturunkan menjadi 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024 mendatang.

Tito menjelaskan Jokowi memberikan arahan pada menterinya untuk menangani inflasi seperti yang dilakukan dalam penanganan pandemi Covid - 19. Arahan yang diberikan harus intens, detail dan terpetakan.

"Dengan dasar itu kita bekerja sama di tingkat pusat ini memanfaatkan jejaring BPS karena BPS memiliki jejaring semua kabupaten kota. Biasanya survei sebelum sekali kita minta seminggu sekali jadi namanya proxy inflasi tiap minggu," kata Tito dalam konferensi pers, Kamis (31/8/2023).

Dengan data itu pihaknya akan mengetahui letak pasti wilayah mana yang memiliki inflasi tinggi dan rendah. Sehingga bisa dilakukan diagnosa dengan tepat.

Tito mengatakan hal ini sudah dilakukan sejak September tahun lalu. Dari data yang dimiliki sudah memiliki 10 daerah dengan tingkat inflasi tertinggi maupun 10 daerah tingkat terendah yang nantinya akan disampaikan antar daerah supaya bisa menimbulkan iklim yang kompetitif antar daerah.

Nantinya yang terbaik akan diberikan hadiah dalam bentuk dana insentif daerah. Supaya bisa memberikan motivasi bagi daerah.

"Kita juga memberikan stick pada teman penjabat yang jumlahnya 101 dan tahun ini 170 saya sudah sampaikan kalau 3 kali berturut-turut di atas nasional penjabat ganti, dan untuk teman yang definitif akan saya bacakan terus dan saya undang media. supaya elektabilitas turun. Jadi ada stick and carrot-nya," kata Tito.

Selain itu pemerintah juga akan terus menggelar gerakan pasar murah dan penanaman komoditas pangan. Adapun terdapat tiga faktor penyumbang inflasi, yakni inflasi inti, volatile food, dan administered prices yang nantinya akan diintervensi pemerintah melalui kebijakan moneter, hingga intervensi langsung pemerintah pusat.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puluhan Ton Bawang Putih Impor Mulai Banjiri Pasar Kramat Jati

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular