
Pejabat AS Jajal Sushi Fukushima, Tempat Buang Limbah Nuklir
Dalam kunjungannya Rahm Emanuel juga sama seperti PM Jepang menjajal langsung makanan dari hasil tangkapan di perairan Fukushima.

Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel makan siang bersama Wali Kota Soma Hidekiyo Tachiya di Restoran Takohachi selama kunjungannya untuk menunjukkan dukungannya terhadap pembuangan air dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, di Soma, Prefektur Fukushima, Jepang, 31/8/2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Dalam kunjungannya Rahm Emanuel juga sama seperti PM Jepang menjajal langsung makanan dari hasil tangkapan di perairan Fukushima. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Dikutip dari Nikkei Asia, Rahm Emanuel berharap dapat melihat secara langsung kemajuan yang dicapai di Fukushima dan mendengar cerita dari masyarakat mengenai langkah-langkah yang diambil Jepang untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

"Saya yakin makanan laut yang saya makan, percakapan yang saya lakukan, dan cerita yang saya dengar akan mencerminkan dedikasi, tekad, dan martabat yang dibawa orang Jepang dalam semua upaya mereka" katanya seperti dikutip Nikkei Asia.REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Jepang mulai melepaskan air radioaktif ke Samudera Pasifik pada 24 Agustus lalu. Bea Cukai China atau Administrasi Umum Kepabeanan China (GAC) resmi memberlakukan aturan impor untuk komoditas akuatik termasuk ikan laut, garam serta rumput yang berasal dari Jepang. Aturan ini diumumkan GAC sebagai sanksi atas keputusan Tokyo membuang limbah radioaktif pembangkit tenaga nuklir Fukushima ke laut. REUTERS/Kim Kyung-Hoon