Pertamina Usul Perubahan Pertalite Jadi Pertamax Green 92

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 30/08/2023 15:36 WIB
Foto: Analis menyiapkan sample untuk melakukan uji distilasi di ruang laboratorium Integrated Terminal Pertamina, Pelumpang, Jakarta, Selasa (27/9/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) saat ini tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7% atau E7 sehingga menjadi Pertamax Green 92. Namun, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan bahwa pada tahun depan pihaknya berencana mengubah spesifikasi jenis BBM RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92.

"2024 mohon dukungan kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo. Ini kita yakini dapat berikan manfaat,"


"Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut," Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (30/8/2023)

Sebagaimana diketahui, sesuai dengan mandatory yang sudah ada sejak tahun 2015 pencampuran BBM dengan etanol 2% atau E2, kemudian naik menjadi E5 ditahun 2016 dan terus meningkat menjadi E20 di tahun 2025.

Bahkan Pertamina juga memiliki program yang bernama 'Langit Biru'. Di mana tahap pertama, program tersebut berhasil menaikkan BBM subsidi RON 88 atau Premium menjadi RON 90 atau Pertalite.

Seiring berjalannya waktu sesuai dengan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bahwa BBM yang boleh dijual sesuai dengan lingkungan adalah BBM dengan aspek RON 91.

"Program Langit Biru tahap 2 dari RON 90 ke RON 92. Sesuai KLHK, oktan yang boleh dijual itu 91, aspek lingkungan menurunkan emisi karbon, bioetanol, bioenergi terpenuhi dan menurunkan impor," tanda Nicke.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina