Delegasi SAYEF Tilik Desa Energi Berdikari Pertamina di Bali

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Rabu, 30/08/2023 13:44 WIB
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Delegasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa berbasis energi terbarukan (ET) yang dikembangkan PT Pertamina (Persero) di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali. Dalam kesempatan itu mereka melihat implementasi EBT di tempat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R) bertenaga surya dengan kapasitas 10 kWp.

Delegasi juga melihat pompa air bertenaga surya dengan kapasitas 2,5 kWp yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani setempat. Selain ramah lingkungan, pompa surya ini menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan total kapasitas energi sebesar 28 kWp yang terpasang di Desa Energi Berdikari Keliki. Menurut dia, energi yang dihasilkan ini berdampak positif bagi masyarakat di Desa Keliki.


"Dampak positif bukan hanya dalam kemandirian energi, tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan. Selain itu dampak lingkungan lain yang dihasilkan, yaitu membantu dalam mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menyumbangkan reduksi emisi karbon sebesar 36 ton Co2 eq/ tahun," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).

Sementara itu, perbekel Desa Keliki, I Wayan Wita, mengungkapkan pompa air tenaga surya memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama di hilir dalam menghadapi musim kering. Selain irigasi, air dari pompa tersebut juga dimanfaatkan untuk minum warga.

"Permasalahan di Desa Keliki ini, saat musim kering, airnya kecil dari hulu, tidak sampai ke bawah, sehingga membuat bercocok tanam mengalami kendala. Berkat sumur dan pompa dengan energi PLTS ini sekarang sudah lancar," ujarnya.

Adapun salah satu delegasi dari United States Agency for International Development (USAID) Bill Meade mengaku senang dengan kunjungan ke Desa Energi Berdikari Pertamina.

"Hal ini adalah contoh kontribusi nyata kolaborasi Pertamina dengan kelompok masyarakat untuk kebutuhan hidup masa depan yang baik," kata dia.

Koordinator Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Ketatausahaan Kementerian ESDM, Khoiria Oktaviani, yang juga ikut dalam kunjungan ini mengatakan PLTS di Desa Keliki masih tetap sustain setelah setahun pemasangan

"Masyarakat juga semuanya aware untuk menjaga dan merawat. Semoga desa ini bisa menjadi percontohan dan inspirasi untuk desa-desa yang ada di Bali atau di Indonesia lainnya," ungkapnya.

Untuk diketahui Desa Keliki menjadi satu dari 52 desa yang dibina oleh Pertamina dan melibatkan pemuda dalam proses instalasi dan edukasinya.

Selain di Desa Keliki, desa Energi Berdikari Pertamina tersebar di 52 lokasi dengan menghasilkan 143.250 WP energi Pembangit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi gas metana dan biogas, 16.500 WP energi hybrid surya dan angin, 8.000 watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel. Sumber energi ini dapat mengurangi dampak emisi sebesar 565.896 ton Co2 eq/ tahun serta memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sebesar Rp 1,8 miliar/tahun.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina