
Potret Proyek Malaysia Terancam Jadi "Korban" Properti China
Krisis properti China yang kian parah memberikan dampak ke banyak pihak. Salah satunya adalah mega proyek Forest City di Malaysia.

Ancaman kebangkrutan terbaru dari raksasa properti China, Country Garden,membawa dampak ke Malaysia. Pasalnya perusahaan terkait proyek fantastis di negeri itu.(REUTERS/Edgar Su)

Bloomberg menulis ini terkait pembangunan properti megah Forest City dengan nilai US$ 100 miliar (Rp 1.500 triliun). Proyek tersebut dibangun Country Garden dan kini terancam menjadi kota mati.(REUTERS/Edgar Su)

Forest City sebenarnya memang sudah tidak mulus diawal. Sejumlah tantangan muncul mulai dari masalah regulasi di tahap pertama pembangunan di 2016 hingga Covid-19 di 2021. (REUTERS/Edgar Su)

Terbaru, masalah keuangan Country Garden juga kembali menekan proyek. Awal pekan lalu, Country Garden diketahui telah melewatkan pembayaran kupon surat utang mereka dengan total nilai US$ 22,5 juta.(REUTERS/Edgar Su)

Ini memicu kekhawatiran bahwa krisis utang properti di China dapat menghambat pemulihan ekonomi secara keseluruhan dan di luar negeri. Kabar buruk Country Garden muncul di tengah pernyataan resmi kebangkrutan raksasa properti China lain, Evergrande. (REUTERS/Edgar Su)

Proyek yang bisa menampung 700.000 orang tersebut kini menjadi tempat tinggal 9.000 orang. Penurunan permintaan yang tajam terus terjadi menyusul langkah China untuk membendung arus keluar modal dan pandemi Covid-19. (REUTERS/Edgar Su)

Dilaporkan masyarakat Malaysia juga sempat menyatakan keprihatinannya terhadap kemungkinan kelebihan perumahan dan kerusakan lingkungan akibat upaya reklamasi lahan secara besar-besaran Forest City. Proyek yang diharap rampung total 2035 itu mencakup menara perkantoran, mal dan sekolah, selain bangunan tempat tinggal.(REUTERS/Edgar Su)