Cerita Sri Mulyani: Subsidi BBM 2022 Nyaris Bengkak Rp700 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan di balik keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak pada 2022. Dia mengatakan subsidi BBM bisa membengkak lebih dari Rp 700 triliun jika saat itu pemerintah tidak mengambil keputusan tersebut.
"Tanpa penyesuaian bisa mencapai di atas Rp 700 triliun," kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR tentang tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Pemerintah Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM Pertalite pada 3 September 2022. Saat itu, harga BBM Pertalite yang tadinya hanya Rp7.650 per liter naik menjadi Rp 10.000 per liter. Tak hanya BBM Pertalite, di waktu yang sama harga Solar Subsidi juga mengalami kenaikan menjadi Rp 6.800 per liter dari yang sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Keputusan pemerintah itu tak terlepas dari melejitnya harga minyak dunia pada akhir 2022. Kenaikan itu disebabkan oleh perang Rusia versus Ukraina yang menyebabkan harga minyak dunia melejit di atas US$ 100 per barel.
Sri Mulyani bercerita saat itu pemerintah memang tidak punya pilihan lain. Dia mengatakan ketidakpastian global telah berdampak pada kenaikan minyak dunia yang mencapai US$ 140 per barel.
Dia mengatakan kenaikan itu memaksa pemerintah untuk membatasi pembengkakan belanja subsidi BBM. Tanpa pembatasan itu, kata dia, maka belanja negara untuk subsidi BBM bisa di atas Rp 700 triliun.
"Kami hargai seluruh fraksi di DPR yang memahami posisi dilematis dan mendukung kebijakan pemerintah," katanya.
(haa/haa)