
AS Cabut, Begini Nasib Proyek Kebanggaan Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan saat ini rencana proyek hilirisasi batu bara di dalam negeri masih dalam pembahasan.
Hal tersebut menyusul hengkangnya perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc, dari dua proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) dan methanol di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, setelah Air Products memilih hengkang dari dua proyek kerja sama bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Grup Bakrie tersebut, saat ini Indonesia tengah mencari opsi lain.
"Masih dalam pembicaraan, bilateral ingin kita bicarakan juga dengan PTBA keinginan hilirisasi gasifikasi, mencari partner masih terus," ungkap Wafid saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Meskpun ada opsi lain, Wafid mengatakan bahwa pemerintah terus mengupayakan agar proyek gasifikasi batu bara menjadi DME tetap jalan. Apalagi, lanjutnya, DME diharapkan sebagai energi alternatif pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang selama ini kebutuhannya banyak dipenuhi dari impor.
"Mungkin ada opsi lain, tapi tetap apa yang kita butuhkan. Jangan sampai kebutuhan bahan dasar itu kita impor dari luar sedangkan masih bisa kita pentingkan. Kalau DME kemarin emang jelas, 70-80% kita impor, kalau bisa kita konversi dari batu bara kita kenapa enggak. Tapi kalau itu memang untuk keekonomian membuat dme kurang mungkin produk yang lain apa," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan selepas perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut memilih untuk tidak melanjutkan proyeknya di Indonesia, proyek DME di dalam negeri belum ada kelanjutan.
Namun demikian, menurut Arifin pemanfaatan batu bara di Indonesia juga dapat digunakan untuk menghasilkan gas sintesa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pupuk.
"Jadi ya ini harus kita mulai lagi lah, kita mulai dari awal, memang China karena dia dulu kurang urea, gasnya juga, kan dia impor banyak sama kita karena dipakai gasifikasi itu, jadi diproses batu bara itu ya di-combust, bikin gas sintesa untuk proses bikin pupuk," ujarnya di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terkuak! PTBA Jajaki Perusahaan China Ini Buat Garap Proyek Gasifikasi
