SRBI Terbit 15 September 2023, Lelang 2 Kali Seminggu

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 28/08/2023 12:12 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang merupakan instrumen moneter baru dilelang setiap dua hari dalam sepekan, mulai 15 September 2023.

Hari pelelangan yang ditetapkan ialah setiap Rabu dan Jumat, dan detailnya akan langsung diumumkan melalui website BI. Adapun tenor yang dilelang setiap dua pekan sekali yaitu untuk tenor 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.


"Lelangnya ada di hari-hari itu, Rabu dan Jumat. Menurut hemat kami, untuk penerbitan perdana dua kali satu minggu kami melihatnya sudah sangat cukup," kata Edy saat taklimat media, di Gedung BI, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Mekanisme lelangnya dilakukan di pasar perdana maupun di pasar sekunder. Untuk di pasar perdana, BI akan mengumumkan rencana lelang SRBI dan menyelenggarakan lelangnya di sistem Bank Indonesia-Electronic Trading Platform (BI-ETP).

Peserta lelang untuk di pasar perdana itu ialah bank umum konvensional yang telah menjadi peserta Operasi Pasar Terbuka (OPT). Untuk peserta non bank bisa turut serta namun melalui lembaga perantara yang telah menjadi peserta OPT.

Setelah proses pengajuan penawaran dalam lelang di BI-ETP telah dilaksanakan, dan BI telah menetapkan pemenangnya, maka proses setelmen dana dan surat berharga SRBI di Bank Indonesia- Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).

SRBI juga bisa ditransaksikan di pasar sekunder, dengan bank maupun non bank baik itu residen atau penduduk maupun non residen atau pihak asing. Untuk non bank, pencatatan SRBI akan melalui Sub-Registry Bank Indonesia.

Untuk proses pelunasan SRBI dilakukan secara otomatis sejak awal hari pelunasan dan dilakukan secara Delivery Versus Payment (DVP) di BI-SSSS dan BI-RTGS berdasarkan kepemilikan bank/subreg yang tercatat di BI-SSSS.

"Kami gunakan ini untuk bisa implementasikan model yang delivery versus payment, jadi ini dari aspek risiko sangat rendah pelunasannya kurang lebih bisa dilakukan sebagaimana di situ," ucap Edy.

Edy menegaskan, penerbitan SRBI ini merupakan salah satu upaya bank sentral untuk memperkuat pendalaman pasar keuangan di Indonesia dan semakin menarik aliran modal asing di pasar keuangan domestik.

"Karena market kita itu masih perlu support terutama dalam konteks supply valas. Kita cermati beberapa perkembangan bahwa instrumen money market yang bisa dibilang kompatibel dengan investment side relatif masih turun," ucapnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Tahan Suku Bunga - Trump Pamer Hp Murah