Rusia Ungkap Kebohongan Joe Biden Soal Prigozhin

Redaksi, CNBC Indonesia
26 August 2023 07:20
Kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin meninggalkan markas Distrik Militer Selatan di tengah penarikan kelompok itu dari kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. (REUTERS/Alexander Ermochenko)
Foto: Kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin meninggalkan markas Distrik Militer Selatan di tengah penarikan kelompok itu dari kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pimpinan tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat pada Rabu (23/8) waktu setempat. Namun, wafatnya Prigozhin menyimpan misteri dan kontroversi.

Ada kecurigaan beberapa pihak berada di balik meninggalnya Prigozhin. Salah satunya, Rusia disebut 'merancang' pembunuhan kepada pimpinan pasukan Wagner tersebut.

Menanggapi isu yang beredar, Kremlin menuduh negara-negara Barat telah menyebar narasi yang menyudutkan Rusia. Dikutip dari Reuters, Sabtu (26/8/2023), pemerintah Vladimir Putin menilai tuduhan itu sebagai "kebohongan mutlak".

Rusia menolak mengonfirmasi secara pasti kematian Prigozhin dengan dalih masih menunggu hasil tes. Otoritas penerbangan Rusia menegaskan bahwa Prigozhin berada dalam pesawat pribadi yang jatuh di barat laut Moskow tanpa ada penumpang yang selamat.

Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Ia juga mengaku telah lama kenal dengan sosok Prigozhin.

Diketahui, beberapa politisi dan komentator Barat berasumsi bahwa Putin memerintahkan pembunuhan Prigozhin sebagai hukuman atas pemberontakan pada 23-34 Juni lalu. Sebab, pemberontakan itu merupakan tantangan terbesar bagi kekuasaan Putin sejak ia berkuasa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuduhan itu salah besar.

"Ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat ini dan kematian tragis penumpang pesawat, termasuk Yevgeny Prigozhin. Tentu saja, di Barat, semua spekulasi ini disajikan dari sudut pandang yang melenceng," kata Peskov kepada wartawan.

"Semua itu mutlak bohong, dan di sini dalam meliput persoalan ini perlu mendasarkan diri pada fakta. Fakta-faktanya belum banyak. Perlu dibuktikan dalam proses penyidikan," ujarnya.

Sebelumnya, pada hari Jumat (56/8) kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov terang-terangan 'menyemprot' Presiden AS Joe Biden. Sebab, Biden dinilai mengabaikan nilai-nilai diplomatik dengan menarasikan kematian Prigozhin sebagai pembunuhan berencana dari Rusia.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular