
Terima Bantuan, Asap Dapur Pekerja IHT Terus Mengepul

Jakarta, CNBC Indonesia - Eni Susila (49), seorang pelinting sigaret kretek tangan (SKT) menjadi salah satu penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dari Pemerintah Jawa Timur. Perempuan asal Sidoarjo tersebut merupakan karyawan di PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebagai salah satu penerima BLT.
Sebagai informasi, sebelumnya sebanyak 5.030 pekerja di industri hasil tembakau (IHT), yang mayoritasnya adalah SKT, menerima BLT DBHCHT sebesar Rp1,5 juta per orang yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Kamis (24/8). Dari jumlah itu, sekitar 4.700 orang di antaranya adalah karyawan HM Sampoerna.
Eni pun mengatakan bantuan tersebut langsung digunakannya untuk memesan pisang dan ketela untuk bahan keripik buatannya. "(BLT) langsung saya pakai untuk pengembangan bisnis makanan," ujar Eni dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8/2023).
Dia mengaku selalu mempersiapkan diri untuk menyambut masa pensiun dengan menjadi pelaku wirausaha. Tempatnya bekerja, Sampoerna, juga menyediakan pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan untuk persiapan purna tugas.
Tujuannya jelas agar dia bisa tetap berdaya dan memiliki sumber penghasilan alternatif saat memasuki masa pensiun sehingga bisa tetap produktif dan bisa terus membantu perekonomian keluarganya.
Dengan adanya pelatihan dari Sampoerna, Eni merasa senang menjadi bagian dari perempuan tangguh yang sudah hampir 30 tahun bekerja di sektor IHT. Selain memiliki kemampuan untuk melinting, ia dan beberapa temannya juga diajari untuk merintis usaha dengan mengawali membuat keripik.
Selain Eni, ada juga pekerja di Sampoerna lainnya yang juga menerima BLT yakni Sutiah (48). Dia mengaku senang dengan adanya BLT DBHCHT yang bisa dipakai untuk modal usaha sekaligus sebagai tambahan dalam membangun usaha kecilnya, minuman herbal. Selama beberapa tahun terakhir ini, dia juga rutin untuk mendapatkan tambahan skill dalam merintis usahanya.
"Kami diajari cara berproduksi, harus stabil. Ada juga tentang pengemasan yang bagus, serta pemasaran yang baik," jelasnya.
Sebagai informasi, BLT yang akan disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki total sasaran 9.259 orang, tersebar di 54 perusahaan yang berasal dari 38 kabupaten/kota di Jatim.
Untuk jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov Jatim sendiri mencapai Rp13,9 miliar. Rincian penerima BLT DBHCHT di Bakorwil Pamekasan dan Surabaya sebanyak 5.030 orang. Untuk sisanya ada di Madiun sejumlah 1.864 orang, Bojonegoro ada 1.502 orang, Malang ada 859 orang dan Jember ada 3 orang.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lewat Festival Ini, Sampoerna-SUN Tingkatkan Ekonomi Karawang