Siap-siap, Harga Gula Bisa 'Meledak', Ini Penyebabnya
Jakarta, Indonesia - Harga gula internasional diprediksi akan kembali melonjak ke kisaran level tertinggi tahun ini. Menyusul rencana India yang dikabarkan akan menutup keran ekspor gula mulai Oktober nanti.
"Ini efeknya akan sangat buruk ke Indonesia. 30% impor gula kita itu dari India," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi) Aris Toharisman kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/8/2023).
Seperti diketahui, Indonesia mengimpor gula mentah (raw sugar) untuk kebutuhan konsumsi dan rafinasi bagi industri. Selain itu, pemerintah juga menugaskan BUMN pangan mengimpor gula konsumsi untuk kebutuhan cadangan pemerintah.
"Perkiraan saya harga akan kembali meningkat ke kisaran level tertinggi sebelumnya. Ke kisaran 26-27 sen dolar AS per pon," kata Aris.
"Kalau harga internasional naik, otomatis harga di dalam negeri juga akan naik. Karena kita mengimpor gula mentah yang masih akan diolah di dalam negeri," ujarnya.
Mengacu Tradingeconomics, harga gula tahun ini pernah mencapai level tertinggi di level 26,99 sen dolar per pon, pada 28 April 2023. Level ini tercatat sebagai harga tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Pada perdagangan hari ini, chart Tradingeconomics menunjukkan, harga gula bergerak naik ke 24,01 sen dolar per pon. Setelah sempat melandai ke 23,76 sen dolar per pon pada 14 Agustus 2023.
"Kalau benar India resmi melarang ekspor, karena tadi masih ada kabar yang menyanggah juga, ini akan menyebabkan efek di pasar internasional," kata Aris.
"Karena kalau India tidak suplai gula ke pasar internasional, bursa patokan harga di London dan New York akan terpengaruh. Harga gula lainnya akan sangat terdampak eskalasi dari India ini. Termasuk harga gula Thailand," jelasnya.
Apalagi, dia menambahkan, kondisi iklim saat ini turut menjadi faktor yang akan memengaruhi gejolak harga dan pasokan gula di pasar global.
"Langkah India ini juga kan karena efek iklim dan kekeringan yang menyebabkan produksi gula di sana turun. Sehingga dia (India) lebih fokus pada pemenuhan gula di dalam negerinya," ujar Aris.
Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga gula konsumsi hari ini turun Rp50 ke Rp14.710 per kg. Sepekan lalu, pada 17 Agustsu 2023, harga tercatat di Rp14.740 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran.
Harga gula saat ini terpantau merangkak naik. Secara rata-rata bulanan, harga di bulan Agustus 2023 tercatat lebih tinggi, di Rp14.690 per kg. Pada Agustus tahun lalu berada di Rp14.370 per kg.
(dce/dce)