
Makin Ngeri! Potret Kebakaran Hutan di Yunani, Langit Membara
Kebakaran hutan di Yunani kian menghawatirkan api masih berkobar di kaki bukit dekat Athena dan wilayah Evros yang berbatasan dengan Turki.

Petugas pemadam kebakaran melihat api yang masih berkobar di Gunung Parnitha, di Athena, Yunani, (24/8/2023). Kebakaran hutan mengamuk tanpa henti di Yunani, telah merenggut 20 nyawa. Api masih berkobar di kaki bukit dekat Athena dan wilayah Evros yang berbatasan dengan Turki. (REUTERS/Nicolas Economou)

Sebanyak delapan belas korban tewas diduga merupakan pengungsi dan migran yang baru-baru ini menyeberangi perbatasan, mereka bersembunyi di hutan di sebelah utara kota Alexandroupolis. (REUTERS/Nicolas Economou)

Yunani menyatakan duka yang mendalam atas bencana kebakaran yang meluas hingga hutan Dadia dekat perbatasan dengan Turki. Selama lima hari terakhir, api terus meluas di sekitar kota dan wilayah barat sepanjang pantai. (REUTERS/Nicolas Economou)

Sejak kebakaran melanda Yunani bagian utara pada hari Sabtu, ratusan orang telah meninggalkan rumah mereka di berbagai wilayah di seluruh negeri. Kondisi ini diperparah oleh cuaca panas dan angin kencang dalam gelombang kebakaran besar kedua pada musim panas ini. (REUTERS/Nicolas Economou)

Lebih dari 200 petugas pemadam kebakaran dan sukarelawan berjuang melawan api 20 km di utara Athena. Mereka menggunakan 65 kendaraan dan 15 pesawat, beberapa dari Swedia dan Jerman. Kebakaran dimulai Selasa di dekat desa Fyli, kaki bukit Athena, dan merambat dari Gunung Parnitha ke Menidi. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)

Sejak kebakaran terjadi pada hari Selasa, asap dan abu telah menyelimuti ibu kota tersebut. Pada hari Rabu, sekitar 150 orang dievakuasi dari tiga panti jompo di Menidi menggunakan bus menuju hotel atau fasilitas perawatan lainnya. (REUTERS/Alexandros Avramidis)

Kebakaran hutan di musim panas merupakan kejadian umum di Yunani, namun tahun ini situasinya semakin parah karena cuaca yang ekstrem panas, kering, dan berangin. Para ilmuwan telah menghubungkan kondisi ini dengan perubahan iklim. Kikilias mengungkapkan, "Musim panas ini menjadi yang paling buruk sejak mulai ada pengumpulan data meteorologi." (REUTERS/Alkis Konstantinidis)