Internasional

Ngeri Serangan Korut, Korsel Gelar Simulasi Pertahanan Sipil

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 August 2023 09:00
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan maritim gabungan dengan kapal induk AS pada Jumat (7/10) waktu setempat. (REUTERS/ELOISA LOPEZ)
Foto: Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan maritim gabungan dengan kapal induk AS pada Jumat (7/10) waktu setempat. (REUTERS/ELOISA LOPEZ)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) akan mengadakan simulasi pertahanan sipil dari serangan udara pada Rabu (23/8/2023) siang waktu setempat. Latihan ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir.

Melansir Yonhap, latihan ini dilakukan sehari sebelum dimulainya peluncuran delapan hari roket luar angkasa pembawa satelit yang dianggap dunia luar sebagai uji coba teknologi rudal jarak jauh oleh Korea Utara (Korut).

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul menyebut latihan ini sebenarnya sudah rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Korsel, namun sempat terhenti.

"Latihan ini menjadi yang pertama dalam enam tahun sejak Agustus 2017, dan pertama dalam pemerintahan Presiden Yoon," kata KBRI Seoul dalam keterangannya.

Latihan pertahanan sipil, yang diselenggarakan untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi skenario serangan udara, termasuk provokasi rudal dari Korut, tidak dilakukan sejak Agustus 2017, di tengah mencairnya hubungan dengan Korea Utara dan pandemi Covid-19.

Latihan juga kembali dilakukan karena status Semenanjung Korea masih gencatan senjata, yang pada dasarnya konflik antar kedua Korea belum berakhir.

"Secara tidak langsung, latihan ini bisa dikaitkan dengan meningkatnya provokasi Korea Utara, namun telah direncanakan Pemerintah Korsel sejak Februari 2023, awal tahun ini atas arahan Presiden Yoon."

"Pada saat yang sama, berlangsung latihan militer bersama antar-Korsel dan Amerika Serikat, Ulchi Freedom Shield dan latihan evakuasi ini masuk dalam rangkaian latihan, meski bukan materi utama. Dan simulasi latihan evakuasi memang berbasis pada evakuasi terhadap bahaya serangan udara," tambahnya.

Dalam latihan tersebut, sirene pertahanan sipil akan dibunyikan di seluruh negeri. Kendaraan di jalan yang telah ditentukan akan diperintahkan untuk berhenti dan masyarakat harus dievakuasi ke tempat perlindungan atau fasilitas bawah tanah.

Latihan tersebut berdurasi 20 menit dan dijadwalkan dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat. Alarm serangan udara akan tetap menyala selama 15 menit, setelah itu orang diizinkan untuk bergerak.

Begitu sirene berbunyi, masyarakat diharuskan mengungsi ke tempat penampungan serangan udara atau fasilitas bawah tanah. Kereta bawah tanah akan tetap beroperasi, namun penumpang tidak diperbolehkan meninggalkan stasiun bahkan setelah turun dari kereta selama alarm serangan udara tetap berlaku.

Kendaraan di 216 ruas jalan di seluruh negeri, termasuk jalan raya menuju Stasiun Seoul dari persimpangan Gwanghwamun di pusat kota Seoul, diharuskan menepi ke pinggir jalan dan tetap di sana selama 15 menit.

Sekitar 480 fasilitas serbaguna, termasuk supermarket besar dan bioskop, berencana untuk mengambil bagian dalam latihan ini dan memandu pelanggan untuk berlindung dengan aman.

Meski begitu, rumah sakit serta layanan kereta bawah tanah, kereta api, pesawat terbang dan feri akan beroperasi secara normal.

Sebanyak 57 daerah yang ditetapkan sebagai zona bencana khusus akibat hujan lebat bulan lalu dan Topan Khanun akan dikecualikan dari latihan tersebut.

Sekitar 17.000 lokasi, termasuk ruang bawah tanah apartemen dan stasiun kereta bawah tanah, ditetapkan sebagai tempat latihan pertahanan tahun lalu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Persiapan 'Perang Saudara', Korut Luncurkan Rudal Jelajah Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular