Anak Buah Luhut Ungkap 3 Penyebab Utama Polusi Jakarta

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 22/08/2023 15:35 WIB
Foto: Pemandangan kota Tangeran Selatan yang tertutup polusi udara pada Selasa (22/8/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) buka suara perihal polusi udara yang terjadi di DKI Jakarta belakangan ini. Tercatat, setidaknya ada tiga penyumbang besar polusi udara tersebut.

Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa berdasarkan studi yang dilakukan oleh Vital Statistic DKI Jakarta terbukti bahwa polusi di Jakarta disebabkan oleh tiga sektor terbesar yang menyumbang polusi.

Rachmat mengatakan bahwa tiga sektor terbesar penyumbang polusi di Jakarta adalah dari sektor transportasi, industri, dan pembangkitan listrik. "Tapi yang saya pakai misal kalau ini dari DKI ada 9 data poin sumber emisi parameternya big three, pertama transportasi, kedua industri, dan ketiga pembangkit listrik," ujar Rachmat kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (22/8/2023).


Lebih detail, Rachmat menjelaskan bahwa jenis polutan yang paling berbahaya bila terhirup oleh manusia adalah jenis PM 2,5. Yang mana jenis polutan tersebut paling banyak terkandung dari polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.

"Dari Vital Statistic Jakarta ini, dari 5 polutan ada SO2, ada NOX, CO, PM 10, dan PM 2,5. Ini partikel yang paling berbahaya PM 2,3 karena sangat kecil dan bisa masuk paru-paru. Yang paling besar itu 4 dari 5 polutan yang ada di studi ini itu keluar dari sektor transportasi terbesar yang PM 2,5 67%, kemudian industri 26,8%, power plant 5,7%. Jadi 2/3 datang dari transportasi," bebernya.

Dia juga mengatakan bahwa terhitung ada sebanyak 20 juta lebih kendaraan bermotor yang ada di Jakarta. Hal itu belum terhitung dari kendaraan yang keluar masuk Jakarta beserta bus dan truk yang juga menjadi penyumbang polusi di Ibu Kota.

Selain itu, penyumbang terbesar polusi di Jakarta lainnya seperti dari sektor industri dan pembangkit listrik juga menghasilkan polutan yang berbahaya bagi tubuh manusia.

"Ada PLTU juga, ada ribuan industri. Ini semua saling kontribusi, solusi utama adalah bagaimana menurunkan pembakaran ini combustionnya. Bagaimana kita limit emisi jika pembakaran terjadi dan bagaimana melindungi masyarakat dari terpapar polusi," tandasnya.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya peningkatan kualitas udara di Jabodetabek fokus pada 3 sektor yaitu transportasi, industri, dan pembangkitan listrik serta lingkungan hidup.

Upaya yang dilakukan mulai dari modifikasi cuaca, mewajibkan PLTU batu bara menggunakan scrubber atau pembersih polusi, pembagian jam kerja di Jakarta, mendorong penggunaan transportasi publik, hingga percepatan kendaraan listrik.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Benahi Layanan Kesehatan, Dorong Obat Lokal & BPJS