Internasional

Verifikasi Akun X, Elon Musk Bakal Gandeng Perusahaan Israel!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 21/08/2023 19:50 WIB
Foto: Tangkapan layar halaman resmi Twitter dengan "X" pada gambar profil terlihat pada 23 Juli 2023. (via REUTERS/SOCIAL MEDIA WEBSITE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform media sosial milik Elon Musk, X, dilaporkan akan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi yang berbasis di Israel pada verifikasi akun pengguna. Perusahaan yang sebelumnya bernama Twitter itu menyatakan bahwa ini adalah upaya untuk memerangi peniruan identitas.

Pengguna akan diminta untuk mengunggah foto ID mereka dan mengambil selfie untuk mendapatkan verifikasi. Dalam proses tersebut, X akan berkolaborasi dengan perusahaan intelijen identitas pihak ketiga yang berbasis di Israel, Au10tix.


Platform yang disediakan Au10tix pun juga akan menyimpan gambar ID pengguna dan data biometrik mereka selama 30 hari "untuk tujuan keselamatan dan keamanan, termasuk mencegah peniruan."

"Au10tix menegaskan hanya memperoleh data untuk mengonfirmasi identitas pengguna," tulis lembaga itu.

Hal ini pun mendapatkan pertentangan khususnya dari pihak yang menyokong pemerintah Palestina. Media corong kelompok Hizbullah, Al Mayadeen, mengatakan bahwa ada bahaya laten mengingat kemampuan Israel, yang diduga bertanggung jawab atas pemerasan virtual dan kampanye pemerasan.

Terbaru, kabar pemerasan muncul setelah temuan dari pengamatan konsorsium jurnalis, yang bekerja untuk 30 outlet berita berbeda, termasuk Le Monde, Der Spiegel, dan El País. Mereka mengungkap perusahaan spionase dunia maya Israel yang berbasis di "Modi'in".

"Lembaga yang bertanggung jawab atas pemerasan virtual, kampanye pemerasan, dan operasi disinformasi di seluruh dunia, menargetkan pemilihan tingkat presiden di negara-negara, memanipulasi tuntutan hukum, mempengaruhi kesepakatan energi nuklir, dan mencampuri harga cryptocurrency," tulis Al Mayadeen, Senin (21/8/2023).

Konsorsium jurnalis, yang dipimpin oleh LSM Prancis Forbidden Stories, mengungkapkan bahwa unit dunia maya dijalankan oleh mantan operasi pasukan khusus Israel berusia 50 tahun, Tal Hanan, yang bekerja dengan nama "Jorge".

"Teknologi disinformasi Israel, yang dikembangkan oleh mantan perwira intel di Tim Jorge, telah digunakan dalam memanipulasi pemilu dan mencurangi suara di 33 negara di Afrika, AS, Eropa, Asia & Amerika Latin," lanjut pernyataan itu.


(tps/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Panas-Dingin Hubungan Donald Trump-Elon Musk