
Jokowi Siapkan Rp 186 T Buat Subsidi BBM, LPG & Gas 3 Kg 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 185,87 triliun untuk subsidi energi dalam RAPBN tahun anggaran 2024. Subsidi ini terdiri dari Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg sebesar Rp 110 triliun dan Subsidi Listrik sebesar Rp 75,83 miliar.
Dalam RAPBN tahun anggaran 2024 tersebut, masih dialokasikan belanja Subsidi LPG Tabung 3 kg dan Subsidi Listrik rumah tangga berbasis komoditas.
"Kebijakan transformasi Subsidi Energi menjadi subsidi berbasis orang/penerima manfaat akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan data, infrastruktur, serta kondisi ekonomi dan sosial masyarakat," tulis pemerintah dalam buku II nota keuangan, dikutip Jumat (18/8/2023).
Jika dirinci, anggaran Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg dalam RAPBN tahun anggaran 2024 direncanakan sebesar Rp 110 triliun atau turun 3,9% apabila dibandingkan dengan outlook tahun 2023 sebesar Rp 114,47 triliun.
Adapun, anggaran Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg dalam tahun anggaran 2024 diarahkan untuk melanjutkan pemberian subsidi
tetap untuk minyak solar dan subsidi (selisih harga) untuk minyak tanah; melanjutkan roadmap registrasi konsumen pengguna BBM; dan melanjutkan upaya transformasi Subsidi LPG Tabung 3 kg menjadi berbasis orang dan terintegrasi dengan data penerima manfaat yang akurat, diantaranya dengan
pendataan pengguna LPG tabung 3 kg berbasis teknologi.
"Pelaksanaan transformasi Subsidi LPG Tabung 3 kg dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat," tegas pemerintah.
Perhitungan anggaran Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg tahun 2024 tersebut menggunakan asumsi dan parameter, antara lain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan ICP; subsidi terbatas minyak solar sebesar Rp1.000/liter; volume BBM jenis solar sebesar 19,0 juta kilo liter dan minyak tanah sebesar 0,58 juta kilo liter; dan volume LPG tabung 3 kg sebesar 8,03 juta metrik ton.
Sementara itu, terkait dengan Subsidi Listrik, pemerintah mematok anggarannya sebesar Rp 75,83 triliun atau lebih tinggi 7% apabila dibandingkan dengan outlook tahun 2023 sebesar Rp70,88 triliun.
"Peningkatan alokasi ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan volume listrik bersubsidi dan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik," ungkap pemerintah.
Adapun penyebab kenaikan BPP sebagaimana dimaksud antara lain kenaikan fuel mix BBM; dan peningkatan pemakaian bahan bakar biomassa untuk cofiring PLTU.
Dalam nota keuangan, pemerintah menegaskan arah kebijakan Subsidi Listrik tahun 2024 adalah untuk memberikan Subsidi Listrik kepada golongan yang berhak; Subsidi Listrik untuk rumah tangga diberikan secara tepat sasaran bagi rumah tangga miskin dan rentan, serta mendorong kebijakan tariff adjustment untuk pelanggan non-subsidi yang diselaraskan dengan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat; dan mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan.
![]() Subsidi listrik, BBM, LPG 3 Kg yang akan dibelanjakan pada tahun depan. |
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Subsidi BBM-Listrik 2024 Turun ke Rp329 Triliun
