Jokowi Minta Kereta Cepat Disubsidi, Ini Kata Sri Mulyani

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
16 August 2023 20:05
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pihaknya belum membahas anggaran untuk pemberian subsidi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sebagai mana permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Sri Mulyani, yang menjadi fokus saat ini adalah penyelesaian pembangunan proyek kereta tersebut. Lagi pula, imbuh dia, belum ada penetapan resmi untuk tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kita masih konsentrasi untuk penyelesaian. Jadi masalah-masalah seperti pentarifan belum pernah dibahas," ucap Sri Mulyani saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan semua transportasi publik harus disubsidi. Salah satu sarana transportasi publik yang harus disubsidi adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya TransJakarta, KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik namanya kereta cepat, semuanya harus ada subsidinya," kata Jokowi usai mencoba LRT Jabodetabek, Kamis (10/8/2023).

Presiden Joko Widodo bersama para penggiat seni menggunakan LRT dalam perjalanan dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, pada Kamis pagi, 10 Agustus 2023. (Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)Foto: Presiden Joko Widodo bersama para penggiat seni menggunakan LRT dalam perjalanan dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, pada Kamis pagi, 10 Agustus 2023. (Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo bersama para penggiat seni menggunakan LRT dalam perjalanan dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, pada Kamis pagi, 10 Agustus 2023. (Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sementara itu, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) siap beroperasi pada September 2023 mendatang. Hal ini sesuai arahan pemerintah terutama permintaan Presiden Joko Widodo.

KCIC memastikan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung sejauh 142 Km akan dibanderol Rp 250 ribu per penumpang. Investasi proyek ini tembus di atas Rp 100 triliun setelah ada pembengkakan biaya.

"Rencana tiket Rp 250 ribu," kata Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi di Jakarta dikutip Rabu (16/8/2023).

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sempat membocorkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Budi Karya mengungkapkan tarifnya di kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per penumpang dan tanpa subsidi.

"Rangenya Rp 250-350 ribu. Oh gak ada PSO. Fully komersial," ungkap Budi Karya di Stasiun Tegalluar, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023).

Sementara itu ihwal biaya proyek, Dwiyana mengatakan memang ada pembengkakan biaya yang tak sedikit. Pembengkakan biaya ini sudah disepakati pihak China dan sudah sesuai pengawasan BPKP.

"Total biaya US$ 7,2 miliar (sekitar Rp 108 triliun), ada penambahan US$ 1,2 miliar. Awalnya dihitung ada penambahan US$ 1,4 miliar, sudah lewat BPKP. Tetapi proposal setelah dibawa ke pihak China, mereka hanya bisa menyetujui penambahan biaya 20% dari nilai proyek. Sisanya bagaimana? kita mengubah Capex jadi Opex," katanya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Mau Naik KA Cepat JKT-BDG Gratis? Ini Info Daftarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular