
Warning! Tiba-tiba BMKG Minta Orang RI Hemat Air, Ada Apa?

Jakarta CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau agar masyarakat Indonesia untuk lebih meningkatkan upaya hemat air.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan menyampaikan bahwa puncak musim kemarau baru akan terjadi pada awal bulan Maret 2024. Dimana upaya peningkatan hemat air, menurutnya, perlu digencarkan, karena masih harus menunggu beberapa bulan hingga memasuki musim hujan.
"Sekarang seperti yang diprediksi BMKG, pada bulan Maret 2024 adalah puncak musim kemarau. Tingkatkan hemat air, karena masih harus menunggu beberapa bulan memasuki musim hujan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/8/2023).
Sementara itu, Dodo mengaku BMKG kesulitan untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau membuat hujan buatan. Sebab, dalam melakukan operasi TMC ada syarat dan kondisi tertentu yang harus dipenuhi, diantaranya kandungan uap air di udara dan perlu dilakukannya pengamatan.
![]() Suasana kondisi Bendung Katulampa yang surut, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/7/2023). Bendung Katulampa terus menyusut. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
"Biasanya waktu yang masih memungkinkan adalah di akhir-akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Saat ini sebagian besar daerah sudah tengah-tengah musim kemarau, termasuk Jakarta, yang kemungkinan tidak memenuhi syarat untuk operasi TMC," jelasnya.
Lebih lanjut, Dodo menyebut peningkatan polusi udara yang belakangan ini terjadi disebabkan karena saat ini Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Pada musim kemarau, jelasnya, polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan yang tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara.
"Pada musim kemarau polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara," terang dia.
Sementara itu, Dodo menyebut BMKG baru bisa mengeluarkan prakiraan musim hujan pada Agustus atau awal bulan September 2023. Dimana musim hujan setiap daerahnya, kata dia, tidak akan serentak sama.
"Pada bulan Agustus atau awal September akan dikeluarkan prakiraan musim hujan. Tiba-nya musim hujan tidak sama di setiap daerah," ujarnya.
(wur/wur)
Next Article 63% Daerah Terkena El Nino, Jakarta-Papua Diancam Kekeringan!


Tsunami Setinggi 40 Meter Dikira Hanya 3 Meter, 18.500 Langsung Tewas

Presiden RI Ogah Terima Ucapan Selamat Merdeka dari Israel

Banjir Dahsyat 'Sapu' Desa Rata dengan Tanah, Ratusan Tewas

DPR Tanya Beban Utang Kereta Cepat Whoosh, Bos KAI Jawab Begini

17 Tanda Gejala Utama Kanker yang Tidak Boleh Diabaikan

Kasus Utang BLBI BCA Mencuat, Ekonom Sarankan Pemerintah Lakukan Ini

Pesawat Boeing Bawa 273 Penumpang Terbakar di Udara, Mesin Meledak
