Defisit RAPBN 2024 Diajukan Rp 522 Triliun, 2,29% dari PDB

Rosseno Aji Nugroho,, CNBC Indonesia
16 August 2023 15:02
Pidato Presiden RI Joko Widodo tentang RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta nota keuangannya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pidato Presiden RI Joko Widodo tentang RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta nota keuangannya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta CNBC Indonesia- Pemerintah mengajukan defisit anggaran sebesar Rp 522,8 triliun aau 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit anggaran sebesar 2,29% dari PDB adalah yang terendah sejak 2019 (2,20% dari PDB).

Defisit sebesar Rp 522,8 triliun berdasarkan hitungan belanja negara sebesar Rp3.304,1 triliun sementara pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun.

Belanja pendapatan negara akan disokong oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun.

Belanja negara di antaranya akan disalurkan kepada belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.446,5triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun.

Seperti diketahui, mulai 2023 pemerintah sudah mengembalikan defisit anggaran ke bawah 3% dari PDB. Defisit anggaran sempat diperbolehkan di atas 3% pada 2020-2022 untuk memtigasi dampak pandemi Covid-19.

Defisit APBN 2023, defiist anggaran ditetapkan sebesar 2,84% dari PDB. APBN masih tercatat surplus sebesar Rp153,5 triliun pada Juli 2023 atau setara dengan 0,72% dari PDB.

Sebagai catatan, RAPBN 2024 merupakan APBN yang akan digunakan di masa terakhir pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). 


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBN/APBD Banyak Dipakai Untuk Dinas & Rapat, Bisa Dibenahi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular