Keras! Pemimpin Islam Ini Mau 'Lempar' Israel ke Zaman Batu

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan masih terus terjadi di Timur Tengah. Kali ini, Israel berseteru dengan kelompok penguasa Lebanon, Hizbullah.

Terbaru, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah memberikan sebuah peringatan penting kepada Tel Aviv. Hal ini sebagai respon ancaman Israel terhadap kelompok itu, di mana Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant mengancam akan mengembalikan Lebanon ke zaman batu

Dalam pidato peringatan 17 tahun kemenangan Lebanon atas pendudukan Israel dalam Perang Juli 2006, Nasrallah mengungkapkan bahwa Israel tidak akan mampu menyerang Lebanon saat ini. Menurutnya, militer Negeri Yahudi itu memiliki semangat juang yang lemah dan kurangnya keinginan untuk berperang.

"Pendudukan Israel juga akan kembali ke zaman batu jika menyerang Lebanon. Poros Perlawanan hari ini memiliki inisiatif untuk sebagian besar karena pendudukan Israel melindungi dirinya sendiri di balik tembok," tegasnya dikutip media Lebanon, Al Mayadeen, Senin (14/8/2023),

"Musuh Israel saat ini dapat menghitung berapa banyak misil presisi yang dibutuhkan untuk menyerang infrastruktur kritisnya."

Nasrallah menambahkan bahwa perang Juli 2006 telah membuat Israel selalu berpikir dua kali untuk menyerang Lebanon. Ia bahkan menyebut, penyerbuan Tel Aviv baru-baru ini di kamp Palestina saja telah menjadi kegagalan besar.

"Aspek terpenting di front markas adalah kurangnya kesiapan para pemukim, penjajah, dan penjajah tanah ini untuk berkorban dan menghadapi dampak (dari tindakan mereka)," Sayyed Nasrallah menggarisbawahi.

"Setelah menghabiskan 17 tahun mencoba, mempersiapkan, dan mengembangkan, Israel tidak dapat mengembalikan citra tentara Israel," tegasnya.

Lebih lanjut, Nasrallah juga menekankan kemenangan bersejarah pada 2006 silam juga menjadi semangat untuk masa depan. Menurutnya, soliditas warga Lebanon untuk berjuang bermuara pada kemenangan atas Israel.

"Kalau bukan karena pembangunan hasil Perang Juli 2006, kemenangan tidak akan tercapai nantinya," kata Nasrallah, menekankan bahwa "Lebanon saat ini sedang menghadapi fase baru yang merupakan salah satu hasil dari kemenangan tersebut."