Internasional

100 Orang Tewas di Maui Hawaii, Warga Marah ke Biden

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 August 2023 15:02
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (REUTERS/JONATHAN ERNST)
Foto: (REUTERS/JONATHAN ERNST)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah korban tewas dalam kebakaran hutan kota Lahaina, Hawaii, Amerika Serikat (AS) mencapai lebih dari 100 orang Selasa (15/8/2023). Hal ini disampaikan gubernur negara bagian itu, Josh Green.

Green berulang kali memperingatkan korban tewas akan naik secara signifikan, setidaknya dua atau tiga kali lipat dari jumlah saat ini. Bencana itu merupakan kebakaran paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad.

"Sebanyak 101 nyawa telah hilang," katanya dikutip AFP, Rabu (16/8/2023).

Akibat membludaknya korban tewas, otoritas Hawaii pun menyiapkan kamar mayat darurat untuk menangani tragedi tersebut. Kini kontainer berpendingin sedang digunakan sebagai kamar mayat darurat di Fasilitas Forensik Polisi Maui pada Selasa.

Cangkang rumah dan bangunan yang terbakar tersisa setelah kebakaran hutan yang didorong oleh angin kencang membakar sebagian besar kota di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 11 Agustus 2023. (Hawai'i Department of Land and Natural Resources/Handout via REUTERS)Foto: Cangkang rumah dan bangunan yang terbakar tersisa setelah kebakaran hutan yang didorong oleh angin kencang membakar sebagian besar kota di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 11 Agustus 2023. (via REUTERS/HAWAI'I DLNR)

Green pun memperingatkan upaya perampasan tanah di sisa-sisa Lahaina. Saat ini penduduk setempat khawatir jika ada pengembang yang berkantong tebal dapat mengambil keuntungan dari tragedi tersebut dengan mencoba membeli tanah untuk menjadi perumahan mewah.

"Tujuan kami adalah untuk memiliki komitmen lokal selamanya, untuk komunitas ini, saat kita membangun kembali," katanya.

"Jadi kami akan memastikan bahwa kita melakukan semua yang kami bisa untuk mencegah tanah itu jatuh ke tangan orang-orang dari luar," tambahnya.

Banyak Mayat Hangus

Di sisi lain, proses mengidentifikasi korban tewas diakui sangat sulit. Para pejabat mengatakan mereka telah mengumpulkan sampel DNA dari 41 orang yang kerabatnya hilang.

Hanya empat dari korban tewas yang telah diidentifikasi sejauh ini. Pejabat dari Kabupaten Maui mengatakan mereka hanya akan merilis nama mereka setelah mereka yakin keluarga telah diberi tahu.

"Banyak mayat yang hangus parah sehingga tidak dapat dikenali,begitu dahsyatnya kobaran api," kata kepala polisi pulau itu.

Masalah lain juga muncul. Di mana warga yang putus asa mendesak ingin kembali ke tempat tinggal mereka, guna memeriksa rumah yang mereka tinggalkan.

Namun hal ini dilarang pemerintah. Itu kemudian membuat frustrasi di Lahaina.

Gerobak yang terbakar terlihat di kompleks kondominium Ho'Onanea, di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 10 Agustus 2023. (REUTERS/Jorge Garcia)Foto: Gerobak yang terbakar terlihat di kompleks kondominium Ho'Onanea, di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 10 Agustus 2023. (REUTERS/STAFF)
Gerobak yang terbakar terlihat di kompleks kondominium Ho'Onanea, di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 10 Agustus 2023. (REUTERS/Jorge Garcia)

Pejabat memperingatkan ada bahaya bangunan yang tidak stabil dan potensi bahan kimia beracun di udara di daerah tersebut. Otoritas bahkan melalukan satu penangkapan karena pelanggaran tersebut pada Senin.

Warga Marah ke Biden

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden kini mendapat sorotan. Ia dituding tak peduli dengan Hawaii dan menempatkannya di bawah masalah Ukraina.

Ini dikatakan mantan anggota Kongres Texas, Ron Paul. Ia berujar Biden meminta miliar dolar AS ke Ukraina sementara negerinya sendiri hancur.

"Sulit untuk melihat rekaman kehancuran di Maui dan kemudian mendengar Presiden Biden memberi tahu Kongres bahwa dia membutuhkan US$24 miliar lagi untuk Ukraina," kata Paul dikutip Menafn.

"Bagaimana pemerintahan ini dapat terus membenarkan puluhan miliar dolar untuk perang yang kalah ini yang tidak menjadi kepentingan kita sementara AS lainnya hancur?" tambahnya.

Kebakaran hutan Maui, Hawaii, pada Selasa waktu setempat. Reuters mencatat sirene peringatan tidak berbunyi saat kebakaran terjadi.

Total dilaporkan sebanyak 2.200 bangunan hancur karena api. Diyakini kerugian secara materi mencapai US$ 5,5 miliar.

Kemarin, gugatan class action pun telah diajukan terhadap Hawaiian Electric, perusahaan listrik terbesar di negara bagian itu. Pnggugat mengklaim perusahaan tersebut seharusnya mematikan saluran listriknya untuk menurunkan risiko kebakaran.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebakaran Hutan Hawaii Meluas, Penduduk Mengungsi Ke Laut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular