Ambisi Besar Jokowi di 2024 Tergambar dalam 2 Kata Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan mimpi-mimpi besar terkait Indonesia Emas dan hilirisasi dalam Pidato Kenegaraan 2023. Kata-kata tersebut pun menjadi yang paling sering muncul dalam Pidato Kenegaraan tahun ini.
Kata 'hilirisasi' disebut Jokowi sebanyak delapan kali sementara 'ekonomi', 'nikel' dan 'Indonesia Emas' disebut sebanyak empat kali pada Pidato Kenegaraan 2023 yang terdiri dari sekitar 1,740 kata.
Kata hilirisasi juga menjadi yang paling sering muncul dalam Pidato Kenegaraan tahun lalu yakni sebanyak tujuh kali. Banyaknya kata 'hilirisasi' dalam pidato Jokowi tahun ini dan tahun lalu semakin menegaskan ambisi besar sang presiden.
Jokowi dalam beberapa kesempatan tahun ini juga menegaskan pentingnya hilirisasi meskipun program tersebut banyak diserang negara lain dari Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), hingga Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam Pidato Kenegaraan tahun ini, Jokowi mendekatkan kata 'hilirisasi' dengan kata 'kemajuan', 'nilai tambah', serta 'window opportunity'.
"Hilirisasi sebagai window opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan," tutur Jokowi dalam Pidato Kenegaraan hari ini, Rabu (16/8/2023).
Bila pada Pidato Kenegaraan 2022, Jokowi hanya menyinggung 'hilirisasi' pada tambang maka pada Pidato Kenegaraan 2023 kata 'hilirisasi' juga disebut dengan sektor lain seperti perkebunan dan pertanian.
"Hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang tidak hanya pada komoditas mineral. Tapi juga non mineral seperti sawit rumput laut kelapa dan komoditas potensial lainnya," imbuh Jokowi.
Jokowi mengingatkan 'hilirisasi' adalah proyek jangka panjang dan dalam jangka pendek akan merugikan bayak pihak seperti eksportir. Selain hilirisasi, kata lain yang paling sering disebut Jokowi dalam Pidato Kenegaraan hari ini adalah 'Indonesia Emas' (4).
Kata 'nikel' disebut sebanyak empat kali dan selalu didekatkan pada besarnya manfaat hilirisasi nikel.
"Sebagai gambaran, setelah kita stop ekspor nikel ore di 2020. Investasi hilirisasi nikel tumbuh pesat kini telah ada 43 pabrik pengolahan nikel yang akan membuka peluang kerja yang sangat besar," ujar presiden.
Kata 'Indonesia Emas' baru muncul dalam pidato tahun ini. Jokowi yang akan mengakhiri pemerintahan pada 2024 pada hari ini mengingatkan betapa pentingnya Indonesia menuntaskan misi Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan memanfaatkan bonus demografi.
"Bonus demografi yang akan mencapai puncak di Tahun 2030-an adalah peluang besar kita untuk meraih Indonesia Emas 2045, 68% adalah penduduk usia produktif. Disinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita," tutur Jokowi.
Kata 'politik' juga menjadi yang paling sering muncul tahun ini (3) meskipun lebih sedikit dibandingkan pada pidato tahun lalu (6). Kata 'capres' juga disebut tiga kali dalam pidato tahun ini. Kata tersebut tidak muncul dalam pidato empat tahun sebelumnya.
Banyaknya kata 'politik' dan 'capres' bisa dipahami mengingat tahun ini sudah memasuki masa kampanye dan tahun depan akan ada pemilihan umum dan pemilihan umum presiden.
Jokowi Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasananya sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren di kalangan politisi dan parpol. Setiap ditanya soal siapa Capres Cawapres-nya. Jawabannya: "Belum ada arahan Pak Lurah," tutur Jokowi.
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Aksi Jokowi Tokcer, RI Ketiban Cuan Hingga Rp 514,3 T
