Sempat Disentil Jokowi, Ini Data Senjata yang Diimpor RI!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 August 2023 16:00
Presiden Joko Widodo meresmikan Politeknik Dr. Aloysius Benedictus Mboi, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan) di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 24 Maret 2022. ( Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo meresmikan Politeknik Dr. Aloysius Benedictus Mboi, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan) di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 24 Maret 2022. ( Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyentil Kementerian Pertahanan dan Polri pada Maret 2023 karena kerap kali mengimpor senjata dari luar negeri. Meski begitu, hingga Juli 2023 Indonesia tercatat masih mengimpor senjata dari berbagai negara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Juli 2023, Indonesia masih mengimpor senjata dan amunisi dengan kode HS 93 senilai US$ 102,39 juta. Paling banyak untuk kode HS93069010 seperti Bombs, grenades, torpedoes, mines, missiles and similar munitions of war and parts thereof senilai US$ 26,92 juta.

Kemudian untuk kode HS93069090 seperti other ammunition and projectiles and parts thereof, including shot and cartridge wads senilai US$ 17,24 juta, dan kode HS93019000 seperti Military weapons, other than revolvers, pistols and the arms of heading 9307, 930110,930120 nilainya US$ 13,52 juta.

Lalu nilai impor periode Januari-Juli 2023 untuk kode HS93062100 untuk Shotgun cartridges sebesar US$ 11,21 juta, dan untuk kode HS93040090 Arms; spring or gas guns and pistols, excluding arms of heading 9307 sebesar US$ 7,20 juta. Lainnya senilai US$ 26,27 juta.

Untuk rincian dari sisi nilai per bulannya paling banyak terjadi pada Juli 2023 senilai US$ 29,19 juta, diikuti Juni US$ 22,66 juta, Januari US$ 21,87 juta, dan Mei 2023 US$ 14,79 juta. Impor senjata dan amunisi yang paling sedikit dari sisi nilai terjadi pada Februari 2023 yang hanya sebesar US$ 3,38 juta, lalu Maret senilai US$ 3,433 juta, dan April sebesar US$ 7,04 juta.

Sementara itu, berdasarkan negara asalnya, impor senjata dan amunisi periode Januari-Juni 2023 terbanyak dari Korea Selatan dengan nilai US$ 25 juta. Diikuti Tiongkok US$ 19,10 juta, Amerika Serikat US$ 15,06 juta, Afrika Selatan US$ 10,65 juta, dan Spanyol US$ 6 juta. Lainnya sebesar US$ 78,04 juta.

Sebagai informasi Presiden Jokowi melarang Kementerian Pertahanan dan Polri mengimpor senjata saat membuka acara penghargaan P3DN 2023 di Istora Senayan pada Rabu (15/3/2023). Menurut Jokowi industri dalam negeri sudah bisa memproduksi senjata.

"Kalau yang canggih-canggih, silakan. Kalau mau beli pesawat tempur, karena kita belum bisa. Kalau senjata, peluru, kita sudah bisa, apalagi hanya sepatu. Kenapa harus beli dari luar?" kata Jokowi saat itu.

Selain soal senjata, saat itu Jokowi juga menyoroti kebijakan TNI dan Polri yang kedapatan masih mengimpor seragam prajurit. Di sisi lain, ia juga menyoroti impor makanan bagi para prajurit. Informasi ini menurutnya dibisiki oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular