
Faisal Basri Buka-bukaan Lagi Soal Hilirisasi: Bikin Rugi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan bahwa saat ini hilirisasi pertambangan khususnya nikel bak bukannya untung, malah buntung.
Dia membeberkan bahwa hilirsasi nikel dalam negeri justru merugikan negara hingga ratusan triliun Rupiah. Hal itu lantaran hampir semua hasil hilirisasi nikel dalam negeri diekspor hampir seluruhnya ke China. Selain itu, Faisal mengatakan memang perusahaan milik China-lah yang kebanyakan berdiri di Indonesia.
"Untuk itu hilirisasi di Indonesia kan. Oke China untung juga nggak ada masalah ya, namanya juga berisnis gitu. Tapi kalau sampai hampir 100% diekspor ke China ya bagaimana. Nah persoalannya adalah nikel kita sudah hampir habis, 13 tahun dari sekarang kalau tidak ada reserve baru, habis." ujarnya dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Selasa (15/8/2023).
Faisal juga menegaskan agar pihak yang membuat negara rugi hingga ratusan triliun Rupiah bisa dihukum. Dia menilai pihak yang membiarkan Indonesia rugi adalah dengan membuat kebijakan yang salah dan memiliki konflik kepentingan dalam hukum.
"Jadi kalau saya sih dihukum sih orang-orang yang nyata-nyata melakukan kesalahan dan kesalahan fatal dalam perumusan kebijakan karena ada konflik kepentingan di hukum. Merugikan keuntungan negara ratusan triliun lho," tandasnya.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan bahwa hal itu bisa terjadi lantaran dia menilai Indonesia merupakan negara dengan korupsi yang luar biasa. Selain itu, adanya konflik kepentingan oleh pejabat yang berwenang. "Kita ada di negeri yang korupsinya luar biasa. konflik kepentingan luar biasa," bebernya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Salah Kaprah Soal Hilirisasi: China Kini Untung Besar!