Internasional

Horor! Politisi Ini Ditembak Mati 6 Hari Jelang Pemilu

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 August 2023 10:10
Anggota pasukan keamanan berjaga-jaga pada hari calon presiden mengikuti debat di Quito, Ekuador, 13 Agustus 2023. (REUTERS/Henry Romero)
Foto: Anggota pasukan keamanan berjaga-jaga pada hari calon presiden mengikuti debat di Quito, Ekuador, 13 Agustus 2023. (REUTERS/HENRY ROMERO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penembakan politisi kembali terjadi di Ekuador. Setelah calon presiden Fernando Villavicencio ditembak mati pekan lalu, kali ini politisi lainnya bernama Pedro Briones juga bernasib serupa.

Dilansir AFP, Briones ditembak pada Senin (14/8/2023) oleh orang bersenjata tak dikenal. Baik polisi maupun pemerintah tidak segera mengonfirmasi serangan itu, tetapi media Ekuador, mengutip sumber polisi setempat, mengatakan korban ditembak di rumahnya di kota San Mateo oleh dua pria dengan sepeda motor yang kemudian melarikan diri.

"Solidaritas saya dengan keluarga kawan Pedro Briones, korban baru kekerasan," kata Luisa Gonzalez, salah satu calon presiden utama, di X, platform media sosial yang sebelumnya bernama Twitter.

"Ekuador sedang melalui periode paling berdarah. Pemerintah tidak kompeten dan Ekuador telah diambil alih oleh geng kejahatan terorganisir."

Briones merupakan anggota Partai Revolusi Rakyat yang dimotori mantan presiden Rafael Correa. Ia juga menjadi salah satu pemimpin gerakan di Provinsi Esmeraldas yang terletak di perbatasan dengan Kolombia.

Pembunuhan itu terjadi kurang dari seminggu setelah pembunuhan salah satu calon presiden Fernando Villavicencio, yang berhaluan tengah. Villavicencio, yang ditembak di ibu kota Quito, memang dikenal tegas terhadap korupsi dan kejahatan terorganisir.

Enam warga Kolombia ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas pembunuhan tersebut. Satu lainnya kemudian tewas tak lama setelah serangan mereka dihadang oleh pengawal Villavicencio.

Sebagian besar Ekuador berada dalam keadaan darurat. Presiden Guillermo Lasso menyalahkan kejahatan terorganisir bertanggung jawab atas pembunuhan Villavicencio.

Ekuador adalah salah satu negara paling tenang di Amerika Latin hingga sekitar tiga tahun lalu. Saat ini, penjahat berkeliaran di seluruh lingkungan, mulai dari yang relatif kaya dan hingga pemukiman kelas pekerja

Penjahat yang beraksi pun beragam, mulai dari pembunuh bayaran profesional, penculik, pemeras, pencuri dan perampok. Kartel Meksiko dan Kolombia juga telah menetap di kota-kota pesisir seperti Guayaquil dan mengambil bagian dari pengiriman perdagangan ratusan juta dolar kokain.

Otoritas Ekuador menghubungkan kekerasan ini dengan kekosongan kekuasaan yang dipicu oleh pembunuhan Jorge Zambrano, alias "Rasquiña" atau "JL", pemimpin geng Los Choneros pada Desember 2020.

Didirikan pada 1990-an, grup ini adalah geng terbesar dan paling ditakuti di negara itu. Anggota kelompok itu melakukan pembunuhan kontrak, menjalankan operasi pemerasan serta memindahkan dan menjual narkoba.

Los Choneros dan kelompok serupa, Los Lobos dan Los Tiguerones, telah memperebutkan wilayah dan kontrol, termasuk di dalam fasilitas penahanan, di mana setidaknya 400 orang telah meninggal sejak 2021 karena perebutan itu. Geng tersebut memiliki hubungan dengan kartel dari Kolombia dan Meksiko, termasuk Sinaloa dan Jalisco.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Geger! Kelompok Bersenjata Serang Studio TV Ekuador Saat On Air

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular