Jokowi Bantah Ikut Campur Soal Koalisi Pendukung Prabowo
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo angkat suara terkait keputusan Partai Golkar dan PAN yang secara resmi telah menyatakan dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra sebagai bakal calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.
Ditemui setelah upacara penganugerahan tanda kehormatan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023), Jokowi bilang kalau hal tersebut bukan urusannya.
"Itu urusan partai-partai, itu urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB, urusan partai-partai," katanya.
Jokowi pun menegaskan tidak ada komunikasi dengannya terkait langkah Golkar dan PAN mendukung Prabowo.
"Nda, nda, nda itu urusan mereka. Urusan koalisi, urusan kerja sama, itu urusan partai. Saya bukan ketua partai, saya presiden," ujarnya.
Seiring keputusan Golkar dan PAN, maka seluruh parpol pemilik kursi di DPR RI telah menyatakan sikap dan dukungan kepada tiga bacapres yang ada, yaitu Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Koalisi Prabowo sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Pemilu. Di mana berdasarkan beleid itu, pasangan bacapres dan bacawapres harus memenuhi persyaratan perolehan kursi parpol atau gabungan parpol pengusung minimal 20% dari kursi DPR atau 25% dari suara sah nasional.
Berikut kekuatan ketiga bacapres sesuai jumlah kursi DPR RI partai koalisi:
Prabowo Subianto
Fraksi Partai Gerindra: 78 kursi/13,57%
Fraksi Partai Golkar: 85 kursi/14,78%
Fraksi PKB: 58 kursi/10,09%
Fraksi PAN: 44 kursi/7,65%
Total: 265 kursi/46,09%
Ganjar Pranowo
Fraksi PDIP: 128 kursi/22,26%
Fraksi PPP: 19 kursi/3,30%
Total: 147 kursi/25,56%
Anies Baswedan
Fraksi Partai Nasdem: 59 kursi/10,26%
Fraksi Partai Demokrat: 54 kursi/9,39%
Fraksi PKS: 50 kursi/8,70%
Total: 163 kursi/28,35%
(miq/miq)