Pemerintah Tak Setuju Framing Jakarta Kota Terpolusi di Dunia

Martya Rizky, CNBC Indonesia
13 August 2023 21:20
Suasana gedung bertingkat tertutup kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga menggunakan masker untuk mengantisipasi polusi udara di Ibu Kota akibat polusi udara Jakarta dinilai sangat buruk.  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: CNBC Indonesia/Faisal Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro mengatakan bahwa framing soal isu Jakarta yang menjadi kota nomor satu terpolusi di dunia mesti diluruskan. Menurut Sigit, perlu ada pembandingan sistem pemantauan kualitas udara.

Awalnya Sigit menyampaikan data indeks status pencemaran udara dari 2018 hingga 2022. Dia mengatakan pencemaran udara di Jakarta memang mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Sigit menyebut faktor debu juga berkontribusi terhadap polusi udara di Jakarta.

"Nah, kalau kita lihat mulai tahun 2018 sampai dengan 2023 itu, sebetulnya kondisi di Jakarta lebih banyak di antara baik dan sedang ya. Bahkan pada waktu COVID dan pra-COVID lebih banyak dalam kondisi baik," ujarnya saat media briefing di Kementerian LHK, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023), seperti dilansir dari Detiknews.

"Memang kita akui bahwa terjadi peningkatan di beberapa bulan terakhir ini, baik itu pencemaran udaranya dan sebagian besar debunya, ini ada korelasinya. Artinya, faktor debu juga memberikan kontribusi terhadap indeks kualitas udara di Jakarta," kata Sigit lagi.

Dengan demikian, Sigit pun merasa perlu meluruskan framing terkait Jakarta merupakan kota terpolusi di dunia. Menurut dia, perlu ada perbandingan antara sistem pemantauan pencemaran udara satu dan yang lainnya. 

Selama ini, masyarakat sering mengacu pada data polusi yang dikeluarkan oleh aplikasi IQ Air, namun menurut Sigit perlu juga melihat pemantauan dari sumber lain yang bisa jadi berbeda. 

"Jadi pada waktu di Jakarta itu 119, ada di Copenhagen itu 500, di Alaska terjadi kebakaran hutan 200, dan juga China 262, ada 208 di India, dan bahkan di Eropa ada satu kota di Spanyol 272. Jadi artinya framing Jakarta terpolusi nomor satu di dunia perlu diluruskan," imbuhnya.

"Nah kalau itu terjadi di gedung yang diapit. Jadi istilahnya street canyon, di mana yang menjadi lembah adalah jalannya, yang menjadi penghalang lembahnya gedung tinggi, maka yang terjadi angin tidak bergerak ke mana-kemana sehingga ini yang disebut dengan pencemaran dari apitan gedung, yang meningkat sekian kali dari base-nya," lanjutnya.

Berdasarkan data IQ Air, berikut ranking kota paling berpolusi di Indonesia:

  1. Kota Pontianak, Kalimantan Barat 167 AQI US

  2. Tangerang Selatan, Banten 151 AQI US

  3. Terentang, Kalimantan Barat 140 AQI US

  4. Kota Tangerang, Banten 112 AQI US

  5. Kota Pekanbaru, Riau 111 AQI US

  6. Kota Bandung, Jawa Barat 105 AQI US

  7. Bengkulu 105 AQI US

  8. Ubud, Bali 101 AQI US

  9. Jakarta 97 AQI US

  10. Palembang Sumatera Selatan 96 AQI US

Data berikut merupakan data realtime yang dipantau langsung dari IQ Air pada hari Minggu (13/8/2023) pukul 18.48 WIB.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Media Asing Sorot Jakarta, Sebut Kota Paling 'Ternoda'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular