PLTU Raksasa Sumsel-8 Segera Operasi Bulan Depan!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
11 August 2023 17:35
1. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin mengunjungi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power, perusahaan konsorsium antara PTBA dan China Huadian Hongkong Company Ltd
2. PLTU Sumsel 8 adalah PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 2x620 MW
3. Pembangkit ini masuk dalam proyek 35.000 MW dan merupakan IPP (Independent Power Producer) yang terefisian dan termurah 
4. Progres pembangunan PLTU Sumsel 8 kini telah mencapai 55% dan ditargetkan beroperasi komersial di Kuartal Pertama 2022
5. Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 1,68 miliat dan membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 5,4 juta ton.(Dok.PT Bukit Asam Tbk (PTBA))
Foto: PLTU Sumsel 8 (Dok.PT Bukit Asam Tbk (PTBA))

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengungkapkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 ditargetkan akan mulai beroperasi pada September 2023.

Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra mengatakan bahwa saat ini PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 tengah dalam tahap uji coba operasi atau Commissioning. Dengan begitu pihaknya menargetkan PLTU 'raksasa' berkapasitas 2 x 660 Mega Watt (MW) itu akan mulai beroperasi bulan depan atau pada September 2023.

"Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 saat ini sedang dalam tahap uji coba operasi (Comissioning). PLTU diharapkan mencapai status Commercial Operation Date (COD) pada September 2023," jelas Niko kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/8/2023).

Adapun, dia mengatakan pada Mei 2023 lalu, penyaluran tegangan listrik untuk umpan tenaga listrik disalurkan oleh PLN yang berasal dari jalur SUTET 275 kV Lumut Balai-Muara Enim ke PLTU Tanjung Lalang. Dia klaim penyaluran tersebut sudah berhasil dilakukan.

"Pada Mei 2023, penyaluran tegangan listrik (Energize) untuk umpan tenaga listrik dari PLN (Backfeeding Power) dari jalur SUTET 275 kV Lumut Balai-Muara Enim ke PLTU Tanjung Lalang berhasil dilakukan," tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan sinkronisasi pertama untuk satu unit. "Kemudian juga telah dilaksanakan First Synchronization untuk 1 unit," tandasnya.

Untuk diketahui, PLTU Sumsel-8 merupakan bagian dari program pembangunan pembangkit Listrik 35.000 MW. Pembangkit ini menggunakan teknologi supercritical yang efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, PLTU Sumsel-8 menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang. Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail mengatakan proyek PLTU Sumsel-8 memiliki nilai investasi mencapai US$ 1,68 miliar. Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) dan Coal Supply Agreement (CSA) untuk proyek PLTU berkapasitas 2x660 MW ini telah ditandatangani PLN dan PTBA bersama PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).

Seperti diketahui, PLTU ini dibangun oleh HBAP yang merupakan kerja sama strategis antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK). "Bila sudah beroperasi penuh, PLTU Tanjung Lalang bisa menyerap hasil produksi batu bara PTBA lebih dari 5 juta ton per tahun," pungkasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! Bukit Asam (PTBA) Raih Dua PROPER Emas 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular