Ekonomi Global Masih Lemah, China & Eropa Paling Terpuruk

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
11 August 2023 13:53
Sri Mulyani dalam acara RAPBN Kita Agustus 2023. (Tangkapan kayar youtube Kemenkeu RI)
Foto: Sri Mulyani dalam acara RAPBN Kita Agustus 2023. (Tangkapan kayar youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi perekonomian global masih menunjukkan kondisi yang lemah. Hal ini dilihat dari Purchasing Managers' Index atau PMI manufaktur global yang berada di bawah level 50 pada Juli 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pelemahan PMI yang masih ini tergambar dari China dan Eropa yang merupakan wilayah besar.

"Kita lihat di Eropa sangat turun, Tiongkok masih di 49,2. Amerika Serikat dan China masih negatif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Agustus 2023, Jumat (11/8/2023).

Dengan demikian, hampir semua negara maju masih mencatatkan kondisi PMI di bawah 50. Adapun, India dan Indonesia menjadi negara yang masih mencatatkan ekspansi di Juli 2023.

Jika dilihat dari total keseluruhan, sebanyak 72,7% negara-negara di dunia mengalami kontraksi PMI.

"Ini sangat besar, artinya mayoritas negara di dunia dicirikan dengan kegiatan manufakturnya melambat," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Manufaktur Asia Paling Menonjol, RI di Zona Positif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular