
Gawat! Penggilingan Rebutan Gabah Petani, Harga Jadi Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perppadi), Sutarto Alimoeso menyebut telah terjadi perebutan gabah petani di penggilingan dan ada pihak tertentu yang disinyalir curang dengan memberikan tambahan insentif, sehingga menyebabkan kenaikan harga pada harga gabah.
Adapun kenaikan harga gabah, katanya, sudah mulai terjadi sejak bulan Juli 2023 yang lalu, dimana kenaikannya terjadi secara perlahan.
"Sejak bulan Juli yang lalu harga gabah naik. Karena ada faktor lain yang mendasar, terjadi perebutan gabah dan ada pihak tertentu yang disinyalir curang dengan memberikan tambahan insentif. Naiknya secara perlahan tapi pasti GKP (Gabah Kering Panen) tersebut," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/8/2023).
Sutarto mengatakan, Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) mengalami kenaikan, dimana kenaikannya saat ini menyebabkan harga gabah sudah di atas Harga Pokok Penjualan (HPP).
![]() Buruh tani padi memanen padi diKawasan persawahan Primeter Selatan, Tangerang, Banten, Kamis (1/3/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.207,00 per Kg atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.305,00 per Kg di Februari 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
"GKP sampai di penggilingan sudah sebesar Rp 6.300 - Rp 6.500 (per kilogram/Kg), sudah jauh di atas HPP GKP di sawah Rp 5.000 (per kg) di penggilingan maksimum Rp 5.500 (per kg)," ungkap dia.
Apabila GKP mengalami kenaikan, lanjutnya, GKG otomatis akan mengikuti atau juga mengalami kenaikan. Imbasnya bakal sampai ke harga beras yang juga ikutan naik.
"GKG otomatis juga naik, demikian juga beras pecah kulit, dan beras asalan naiknaik. GKG (sekarang) sekitar Rp 7.300 (per kg), beras pecah kulit sekitar Rp 10.300 (per kg), dan beras asalan sekitar Rp 10.900 (per kg). (Dimana) acuannya GKG adalah di Rp 5.600 - Rp 6.100 (per kg)," terangnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Petani, Bapanas Ketok Fleksibiltas Harga Gabah & Beras