Intip Gaya Joe Biden Resmikan Taman Nasional di Arizona
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Ed Keable, pengawas Taman Nasional Grand Canyon. Presiden AS Joe Biden dengan tegas menghentikan pengembangan di lahan seluas hampir 405.000 hektar di dekat Grand Canyon Arizona yang ikonik pada hari Selasa (8/8/2023). Langkah tersebut diambil bertujuan untuk memperkuat kredibilitas lingkungan setempat. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Dengan berdasarkan Undang-undang Kepurbakalaan, Biden sekaligus bermaksud untuk menetapkan monumen nasional di daerah itu dengan nama Baaj Nwaavjo I'tah Kukveni atau jejak leluhur di Monumen Nasional Grand Canyon. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Meski demikian, langkah Biden diremehkan oleh beberapa pejabat dan beberapa orang dengan kepentingan pertambangan, tetapi Biden mempertimbangkan para suku-suku yang telah lama mencari asal-usul dan sejarah mereka. Menurut pihak Gedung Putih, lokasi itu adalah monumen nasional baru kelima yang pernah didirikan dan diresmikan oleh presiden. (AP Photo/Alex Brandon)
Nama taman nasional baru tersebut diambil dari bahasa suku Havasupai dan Hopi yang berada di dekat aera itu. Situs itu juga dianggap suci oleh beberapa suku. Seabad yang lalu pemerintah AS pernah secara paksa memindahkan penduduk Asli. Area itu diketahui memiliki cadangan Uranium. (AP Photo/Alex Brandon)
Menurut seorang pejabat administrasi Biden, mengatakan hak yang ada untuk menambang berburu, menangkap ikan dan merumput akan dihormati. Lahan tersebut saat ini dilindungi oleh Moratoriumpenambangan selama dua dekade. (REUTERS/Jonathan Ernst)
"Melestarikan tanah ini tidak hanya untuk Arizona, namun juga untuk Planet ini," Kata Biden. "Ini bagus untuk ekonomi, bagus untuk jiwa bangsa," tambahnya. (AP Photo/John Locher)
Sementara itu, taman nasional A.S hanya dapat dibuat dengan undang-undang yang diambil oleh Kongres, Monumen nasional dapat ditunjuk secara sepihak oleh presiden menggunakan Antiquities Act, undang-undang federal berusia seabad yang dimaksudkan untuk melindungi situs suci, artefak dan benda bersejarah. (REUTERS/Jonathan Ernst)
