Internasional

Eropa "Sakit Kepala", Kudeta Negara Ini Acak-Acak Penerbangan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 09/08/2023 09:40 WIB
Foto: Air France (REUTERS/Pascal Rossignol)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kudeta yang terjadi di Niger, salah satu negara di Afrika Barat, mempersulit rute penerbangan Eropa ke seluruh benua. Hal ini buntut dari penutupan wilayah udara oleh junta militer Niger yang melengserkan presiden terpilih Mohamed Bazoum akhir Juli lalu.

Pada Senin (7/8/2023), operator maskapai penerbangan di Eropa melaporkan sejumlah gangguan. Beberapa bahkan menangguhkan penerbangan dengan tujuan melintasi benua Afrika.


Hal ini menambah pusing Eropa, yang sebelumnya juga sudah terganggu di wilayah udara Afrika karena masalah geopolitik seperti di Libya dan Sudan. Alhasil beberapa penerbangan harus mengambil rute memutar hingga 1.000 km (620 mil).

"Penutupan wilayah udara Niger secara dramatis memperluas wilayah di mana sebagian besar penerbangan komersial antara Eropa dan Afrika bagian selatan, tidak dapat terbang," kata layanan pelacakan Flightradar24 dalam sebuah posting blog, seperti dikutip Al Jazeera.

Air France misalnya, telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Ouagadougou di Burkina Faso dan Bamako di Mali hingga 11 Agustus. Perusahaan menyebut waktu penerbangan dengan tujuan wilayah Afrika Barat diperkirakan akan berlangsung lebih lama.

Seorang juru bicara menambahkan bahwa Air France penerbangan lebih lama juga bisa terjadi di bandara hub sub-Sahara dan penerbangan antara Bandara Charles de Gaulle di Paris dan Accra di Ghana. Juru bicara Lufthansa dan Brussels Airlines pun mengatakan waktu penerbangan bisa 1,5  hingga 3,5 jam lebih lama.

Sementara itu, dalam pernyataan email ke Reuters, British Airways mengatakan meminta maaf kepada pelanggan yang terkena dampak gangguan perjalanan mereka. Maskapai menyebut sedang bekerja keras untuk membuat mereka melanjutkan perjalanan secepat mungkin.

"Ini akan memengaruhi rute dari Eropa ke Nigeria dan Afrika Selatan dan mungkin dari Teluk ke Ethiopia ke Afrika Barat," kata analis penerbangan James Halstead mengatakan bahwa sebagian besar maskapai penerbangan harus mencari rute alternatif, mengingat sedikitnya jumlah koneksi udara Afrika.

Sementara itu, potensi perang juga mengancam Niger. Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) meminta junta untuk mengembalikan Bazoum yang digulingkan ke posisinya atau menghadapi intervensi militer.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

VIdeo: Danantara Kucurkan Rp 6,65 Triliun ke Garuda Indonesia