Taktik Perang NATO Rupanya Dipakai Ukraina, Tapi Gagal Total
Jakarta, CNBC Indonesia - Taktik aliansi NATO rupanya telah diaplikasikan pasukan Ukraina untuk menyerang balik Rusia. Ini seiring dengan masuknya banyak peralatan perang Barat ke negeri itu, mulai dari tank hingga kendaraan lapis baja, yang disumbangkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu.
Namun hal itu ternyata gagal diaplikasikan oleh pasukan Ukraina dengan "mandeknya" kemajuan Kyiv di medan perang. Beberapa ahli mengungkap masalah sebenarnya.
Mengutip Newsweek Selasa (8/8/2023), meski sekarang Ukraina memiliki senjata gabungan, taktik Barat dan NATO tak akan berhasil tanpa kekuatan udara. Ini, ujar analis, adalah hal penting yang belum dimiliki Kyiv saat ini.
"Agar pendekatan Barat bekerja secara efektif, Anda memerlukan semua elemen," katanya Kolonel Angkatan Darat Inggris Hamish de Bretton-Gordon, yang sebelumnya memimpin pertahanan kimia, biologi, radiologi, dan nuklir Inggris dan NATO.
"Dan, elemen kuncinya adalah kekuatan udara," tegasnya.
Menurut de Bretton-Gordon tanpa pesawat Barat untuk menentang kendali Rusia atas langit, upaya pasukan Ukraina hanya setengah-setengah. Ia menilai pertempuran Ukraina bak "satu tangan terikat di belakang punggung".
"Bagi saya, itu adalah bagian terpenting di sini," jelas de Bretton-Gordon lagi.
Ahli lain juga menyebutkan hal senada. Gaya pertempuran NATO sangat bergantung pada pengendalian langit.
"Tidak ada anggota angkatan bersenjata NATO yang masih hidup yang mengalami pertempuran yang mirip dengan yang dialami Ukraina selama 18 bulan terakhir," kata analis strategis di Hague Center for Security Studies (HCSS), Davis Ellison.
"Cara perang darat NATO belum pernah diuji secara serius terhadap musuh negara utama, meskipun telah melakukan investasi dan pelatihan selama puluhan tahun," ujarnya.
Sementara itu, menurut peneliti lain, memang pasukan Ukraina sudah dilatih Barat. Namun kekurangan besar-besaran personel berpengalaman seringkali kali membuat hasil di lapangan berbeda.
"Bisa dibilang, masalahnya adalah asumsi bahwa dengan beberapa bulan pelatihan, unit Ukraina dapat diubah menjadi kuat di banyak pertempuran seperti yang mungkin dilakukan pasukan Amerika,"kata rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, Michael Kofman.
Sejak Juni, Ukraina telah mengumumkan serangan balik ke Rusia. Namun beberapa menilai serangan Ukraina kini menunjukan perlambatan.
(sef/sef)