Ancaman Kekeringan, Pangan RI Masih Aman dengan Cara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya mengantisipasi agar tidak terjadi puso atau gagal panen akibat El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau agar petani melakukan beberapa langkah antisipasi.
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Serealia Kementerian Pertanian, Gandi Purnama menyampaikan bahwa ada dua imbauan dari Kementan untuk para petani agar tanaman pangannya tidak terjadi gagal panen.
Pertama, petani diimbau untuk menanam benih tanaman padi yang tahan terhadap kekeringan dan bisa panen dalam jangka pendek.
"Petani itu kita himbau untuk menanam tanaman padi yang benihnya itu tahan terhadap kekeringan, (dan masa tanamnya) jangka pendek. Jadi biasanya kan 4 bulan, dicari yang 3 bulan yang lebih cepat panennya," kata Gandi saat ditemui usai acara FGD Antisipasi El Nino di Kementerian PUPR, Senin (7/8/2023).
Kedua, petani diimbau agar melakukan budidaya hemat air. "Jadi jangan berkucuran air, kan padi itu tidak perlu banyak air ya. Cukup macak-macak saja," ujarnya.
Sementara komoditas lainnya yang mendapat perhatian sama, yakni Jagung.
"Untuk tanaman pangan, padi dan jagung," kata Gandi.
Namun, Gandi menjelaskan bahwa proses penanaman jagung berbeda dengan padi. Jika padi proses tanamnya membutuhkan banyak air sehingga dihimbau untuk budidaya hemat air dan menggunakan benih yang tahan dengan kekeringan, pada jagung berbeda.
"Jagung. Karena jagung itu kan dengan padi agak berbeda ya, jagung kan tidak perlu banyak air. Jadi dalam penanamannya kita tidak memerlukan air banyak-banyak," jelasnya.
(hoi/hoi)